Provinsi Gorontalo segera mengekspor jagung, sebagai salah satu komoditas unggulan daerah, dengan volume sebanyak 12.000 ton dengan tujuan Filipina.Untuk tahap awal ada 12.000 ton, diekspor dengan dua kapal langsung ke Filipina. Permintaan cukup banyak dan harganya bagus 276 dolar AS per ton
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan ekspor jagung tersebut akan dilakukan oleh PT Seger Pangan Sejahtera. Ia pun melakukan peninjauan kesiapan perusahaan yang beralamat di Desa Pongongaila, Kecamatan Pulubula, Kabupaten Gorontalo, Selasa.
"Untuk tahap awal ada 12.000 ton, diekspor dengan dua kapal langsung ke Filipina. Permintaan cukup banyak dan harganya bagus 276 dolar AS per ton," kata Rusli melalui keterangannya di Jakarta, Selasa.
Gubernur Rusli mengungkapkan bahwa di tengah pandemi COVID-19 ini, petani jagung tetap produktif. Hingga April 2020, produksi jagung Gorontalo tercatat mencapai 592.767 ton.
Berbagai bantuan benih pun tetap disalurkan kepada petani dengan luas tanam 106.194 hektare.
Selain itu, Rusli menegaskan bahwa harga pembelian jagung dari petani juga tetap terjaga dengan ketentuan yang telah ditetapkan yakni Rp3.150 per kilogram di tingkat petani dengan kadar air 17 persen.
"Perusahaan ini membeli Rp3.300 per kg. Makanya, ketahanan ekonomi kita cukup baik, meski ada corona seperti sekarang, tetapi rakyat tetap menanam dan panen jagung," kata dia.
Selama 2019 Provinsi Gorontalo tidak melakukan ekspor jagung karena harga luar negeri yang terbilang cukup rendah.
Produksi jagung 2019 sebesar 1.820.830 ton lebih banyak dijual antarpulau untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Baca juga: Tepung jagung olahan asal Cilegon tembus pasar Israel
Baca juga: Indonesia tetap ekspor produk olahan jagung ke Vietnam
Baca juga: Presiden Jokowi sebut perlu ekspor untuk menjaga harga jagung
Baca juga: Peternak minta jagung diprioritaskan untuk dalam negeri
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020