"PJJ yang sesungguhnya harus ada penjaminan kualitas. Tanpa adanya jaminan kualitas, itu bukanlah pembelajaran daring atau PJJ. Itu hanya untuk situasi darurat seperti saat ini," ujar Ojat dalam webinar "Pendidikan Jarak Jauh Sebagai Role Model Pembelajaran Utama Di Era New Normal" di Jakarta, Rabu.
Dia menambahkan PJJ hendaknya harus dirancang sedemikian rupa dan kontennya disusun oleh para ahli di bidangnya dan didukung oleh infrastruktur IT yang memadai.
"Berbeda dengan pendidikan pada saat situasi krisis, yang mana pembelajarannya daring dipersiapkan dalam waktu singkat, tidak semuanya nyaman, dan lemah dalam penjaminan kualitas," kata dia.
Baca juga: Mendikbud didukung untuk munculkan lebih banyak guru perubahan
Baca juga: Universitas Terbuka berikan beasiswa 100 peserta lolos SNMPTN
Ojat menjelaskan UT merupakan kampus yang berbasiskan PJJ, sehingga tidak memiliki kendala saat melangsungkan PJJ saat pandemi COVID-19.
"Materi-materi yang disediakan UT disusun dengan melibatkan para ahli d ibidangnya," kata dia lagi.
Ketua Umum dan Pengurus Pusat Ikatan Alumni UT (IKA-UT) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengatakan pendiri UT sangat visioner dengan memilih PJJ pada saat itu. Pada saat situasi krisis seperti pandemi COVID-19, baru dirasakan betapa pentingnya PJJ.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbud, Prof Aris Junaidi, mengatakan dalam penjaminan mutu merupakan hal yang penting dalam PJJ.
Pembelajaran daring atau PJJ merupakan alternatif metode pembelajaran modern. Untuk penjaminan mutu, tidak ada perbedaan perlakukan dalam proses penjaminan mutu antara pembelajaran daring dan pembelajaran luring atau tatap muka.
Sekjen IKA- UT Leles Sudarmanto mengatakan PJJ merupakan solusi pendidikan pada era new normal atau normal baru. Oleh karenanya perguruan tinggi yang belum terbiasa melakukan PJJ harus mampu beradaptasi dengan baik agar dapat melakukan pembelajaran daring dengan baik.*
Baca juga: UT siap bantu kampus lain selenggarakan pembelajaran daring
Baca juga: Rektor UT : Kampus Merdeka berikan kesempatan mahasiswa berkembang
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020