• Beranda
  • Berita
  • Stres saat pandemi, bukan alasan untuk lakukan kekerasan pada anak

Stres saat pandemi, bukan alasan untuk lakukan kekerasan pada anak

9 Juni 2020 15:49 WIB
Stres saat pandemi, bukan alasan untuk lakukan kekerasan pada anak
Ilustrasi kekerasan pada anak (pkbijanteng.or.id)
Tekanan yang didapat selama masa pandemi COVID-19 tidak sedikit membuat orang tua stres, imbasnya kekerasan terhadap anak bisa terjadi baik secara verbal maupun fisik.

Memarahi anak dengan begitu keras, memberikan ancaman serta mencubit, termasuk bentuk kekerasan terhadap anak. Hal ini secara tidak sadar dapat dilakukan oleh orang tua ketika tak mampu membendung emosi.

Psikolog, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi. mengatakan kekerasan terhadap anak dapat terjadi tergantung dari pengendalian diri orang tua dalam mengatur emosi. Tekanan atau stres saat pandemi pun bukan menjadi alasan bisa melakukan kekerasan secara verbal atau fisik pada anak.

"Semua tergantung dari bagaimana pengendalian diri jadi orang tua itu sendiri, tidak serta merta tekanan hidup membuat orang tua melakukan kekerasan pada anak," kata Vera kepada Antara, Selasa.

Baca juga: KPPPA sebut kekerasan pada anak meningkat selama pandemi

Baca juga: Koalisi LSM serukan penghentian kekerasan pada anak di sekolah


"Orang tua merupakan pelindung anak jadi sudah semestinya orang tua menjaga anak dari kekerasan termasuk kekerasan dari orang tua itu sendiri," lanjutnya.

Menurut Vera, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa anak-anak memiliki kemampuan yang terbatas untuk bisa mengerti tentang keadaan saat ini dan masalah yang sedang dialami orang tuanya.

"Tenangkan diri dengan menerima dengan ikhlas keadaan. Fokus pada apa yang bisa dilakukan termasuk fokus pada apa yang harus dilakukan pada anak dan pahami bahwa anak-anak adalah punya keterbatasan dalam memahami kondisi orang tuanya. Adalah tugas orang tua untuk menjelaskan agar anak paham," jelas Vera.

Untuk mengatasi stres atau tekanan, orang tua sangat diperkenankan untuk menenangkan diri sejenak agar emosi tidak meledak kepada anak. Berbagi cerita dan tetap terhubung dengan orang terdekat merupakan salah satu solusi untuk meredam emosi.

"Orang tua boleh saja bilang butuh waktu sebentar untuk tenangkan diri jika emosi sudah tak tertahankan. Bicara atau berbagi cerita dengan orang yang bisa dipercaya juga bisa kurangi beban stress yang dirasakan," ujar Vera.

Baca juga: Ajak anak berkutat di dapur selama Ramadhan

Baca juga: Kiat mengasuh anak selama pandemi, bahagiakan dulu diri sendiri

Baca juga: Tips lepaskan stres ibu dan anak saat corona

 

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020