Produsen sawit Musim Mas Group berkomitmen membantu petani untuk menjalankan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) sebagai upaya meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di tengah pandemi COVID-19.Perusahaan menjadi jembatan penghubung antara petani dengan stakeholder seperti pemerintah dan perbankan
Manager of Independent Smallholder Musim Mas Rudman Simanjuntak dalam keterangannya di Jakarta, Kamis menyebutkan melalui anak perusahaan PT Siringo-Ringo bertindak sebagai mitra atau offtaker Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mekar Desa Tanjung Siram, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam program PSR tersebut.
"Perusahaan menjadi jembatan penghubung antara petani dengan stakeholder seperti pemerintah dan perbankan," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi targetkan peremajaan kebun sawit 500.000 ha
Sebelumnya pada Rabu (11/6/2020) dilakukan penanaman perdana PSR petani swadaya bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mekar, Desa Tanjung Siram, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu.
"Kami menjadi mitra peserta Gapoktan Mekar dalam penanaman sawit sampai tanaman menghasilkan," kata Siswando, perwakilan PT Siringo-Siringo.
Ia mengatakan PSR ini dijadwalkan akan memerlukan waktu antara 30-49 bulan dari mulai penanaman sampai kegiatan panen pertama, setelah itu, barulah petani akan memperoleh hasil TBS sawit.
Sementara itu, bentuk dukungan perusahaan yakni membantu penyiapan surat permohonan terkait PSR yang ditujukan ke instansi pemerintah, membantu akses ke pemerintah daerah (Dinas Pertanian Labuhanbatu) untuk proses pendaftaran PSR ke Ditjenbun dan BPDPKS.
Selain itu, pencairan dana PSR dan pengajuan KUR ke perbankan untuk biaya replanting, serta membantu petani agar dapat menerapkan manajemen dan praktek perkebunan yang baik.
Perusahaan juga membantu petani dalam kegiatan teknis dan pengawasan program ini mulai dari penumbangan, penanaman, pemupukan, perawatan hingga pemanenan agar sesuai dengan standar yang diterapkan oleh perusahaan.
Petani anggota Gapoktan Mekar juga diberikan kesempatan untuk menjual hasil panen kepada pabrik PT Siringo-ringo.
Ketua Gapoktan Mekar Irham Amri Hasibuan mengatakan perkebunan sawit Gapoktan Mekar yang diremajakan seluas 77 hektare dengan jumlah anggota sebanyak 33 peserta yang mana dana hibah yang dikucurkan BPDP-KS untuk PSR ini sebesar Rp1,78 miliar.
"Harapan kami, PT Siringo-ringo terus menjadi mitra Gapoktan Mekar. Ke depannya, petani ingin perusahaan bisa membentuk pola bapak angkat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Labuhanbatu Agus Salim Ritonga mengatakan pihaknya menyediakan asisten lapangan untuk membantu mengawasi pelaksanaan PSR agar berjalan dengan baik. Selain itu mereka akan diberikan pelatihan berupa praktek pengelolaan kebun terbaik dan berkelanjutan.
Baca juga: Peremajaan sawit lambat, Sri Mulyani minta penyederhanaan prosedur
Baca juga: Apkasindo: Petani sawit peroleh manfaat pungutan ekspor
Pewarta: Subagyo
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020