• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah tingkatkan program pemulihan ekonomi antisipasi normal baru

Pemerintah tingkatkan program pemulihan ekonomi antisipasi normal baru

16 Juni 2020 19:07 WIB
Pemerintah tingkatkan program pemulihan ekonomi antisipasi normal baru
Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara dalam acara penyerahan bansos sembako Presiden RI untuk purnawirawan eks pejuang Timor Timur (Timtim) di Kompleks Seroja, Bekasi Utara, Selasa (16/6/2020). ANTARA/Katriana/am.
Kementerian Sosial (Kemensos) mengatakan pemerintah akan mengurangi bantuan sosial (Bansos) untuk masyarakat yang terkena dampak COVID-19 seiring dengan peningkatan program pemulihan ekonomi, mengantisipasi era adaptasi normal baru di tengah pandemi COVID-19.

"Bansos (COVID-19) nanti akan berakhir sampai Desember. Walaupun nilainya dikurangi, tetapi program-program lain secara bersamaan nanti digulirkan," kata Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara dalam acara penyerahan Bansos sembako Presiden RI untuk purnawirawan eks pejuang Timor Timur (Timtim) di Kompleks Seroja, Bekasi Utara, Selasa.

Ia mengatakan program-program pemulihan ekonomi yang akan digulirkan tersebut antara lain program pemulihan untuk sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), untuk korporasi, insentif pajak, relaksasi kredit, diskon listrik dan lain-lain.

Baca juga: DPR RI imbau masyarakat terlibat awasi bansos

Itu semua akan digulirkan sehingga porsi bantuan sosial perlu dikurangi guna memulihkan roda pemulihan ekonomi masyarakat yang telah tiga bulan terakhir lumpuh akibat dampak COVID-19.

Dalam acara penyerahan Bansos sembako dari Presiden itu, Mensos menyampaikan terima kasih kepada DPR dan MPR yang telah mendukung pemerintah dengan luar biasa.

"Kami juga mengapresiasi sekali dan mudah-mudahan semua program ini bisa menyentuh mayoritas warga yang terdampak," ujar dia.

Baca juga: DPR RI minta Kemensos perbaiki data bansos

Sementara itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa negara hadir di tengah-tengah masyarakat dengan anggaran dana yang terus ditingkatkan, dari Rp405 triliun menjadi Rp677,5 triliun, masih dalam upaya penanggulangan dampak COVID-19.

"Sungguh satu kehormatan bagi kita dan kebanggaan bahwa negara hadir di semua lini," katanya.

Sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia, ia memperkirakan angka kemiskinan bertambah antara 5 hingga 12 juta orang. Oleh karena itu, ia mengatakan sudah menjadi tugas pemerintah untuk bekerja keras menanggulangi dampaknya.

Ia berharap setelah ada pelonggaran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan program pemulihan ekonomi digulirkan, maka roda industri dan perekonomian secara umum dapat bergerak kembali, sehingga masyarakat yang terkena PHK bisa bekerja kembali.

Baca juga: Mensos serahkan sembako Presiden bagi purnawirawan eks pejuang Timtim
Baca juga: Kemensos salurkan bansos kepada kakek Jahrani
Baca juga: Kemensos salurkan bansos di GOR Karet Jakarta Pusat

Pewarta: Katriana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020