"Secara bertahap akan dilakukan pembukaan objek wisata di Indonesia. Menurut saya, yang sudah siap adalah Banyuwangi dan Nusa Tenggara, namun tetap harus diperhatikan protokol kesehatannya. Banyuwangi ini memang paten," kata Luhut, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.
Pernyataan Luhut itu disampaikan dalam rapat koordinasi terbatas secara daring, pada Jumat (19/6) malam itu, juga diikuti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Kepala BNPB Doni Monardo, Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak.
Baca juga: 91 pemandu wisata di Banyuwangi terima sertifikat protokol kesehatan
Menko Maritim dan Investasi dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengapresiasi kesiapan normal baru bidang pariwisata yang telah diupayakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Wishnutama juga menilai langkah-langkah yang diambil Banyuwangi sangat positif dengan persiapan yang cukup matang untuk bidang wisata terbatas, seperti halnya wahana konservasi.
"Bagi saya, Banyuwangi telah mempersiapkan dengan baik. Apa yang dilakukan Banyuwangi bisa menjadi contoh daerah lain terkait persiapan protokol kesehatannya," ujar Menparekraf.
Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya juga menyampaikan bahwa Banyuwangi memiliki posisi penting dalam menunjang ekosistem pariwisata alam. Selain di Banyuwangi, Bali Barat hingga ke Bromo juga mengalami hal yang sama.
Baca juga: Bupati Banyuwangi ajak seniman bersiap menyambut normal baru
"Secara administratif, kami melihat klaster Banyuwangi, Bali Barat, juga Bromo, ini banyak yang satu paket. Jika di Banyuwangi tergarap dengan baik, ini akan memicu titik-titik lainnya," kata Siti Nurbaya.
Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas memaparkan sejumlah konsep normal baru pariwisata yang telah disiapkan oleh pemkab setempat dan persiapan normal baru pariwisata dilakukan dengan memadukan teknologi dan kesehatan.
"Kepada para pengelola pariwisata, kami tekankan bahwa jualan kita tak lagi sekadar harga murah dan suguhan wisata yang indah, namun juga harus memenuhi protokol kesehatan dan keamanan," katanya.
Oleh karena itu, sejumlah inovasi telah disiapkan oleh Pemkab Banyuwangi, di antaranya melakukan fasilitasi teknologi di sejumlah tempat wisata dan sarana pendukungnya.
"Untuk booking apapun harus disiapkan secara daring. Juga untuk mengatur kapasitas pengunjung," ujarnya.
Menurut Azwar Anas, ada sejumlah destinasi di Banyuwangi yang siap untuk dibuka, di antaranya Taman Nasional Alaspurwo, Gunung Ijen, dan beberapa objek wisata lainnya.
"Kami menunggu komando dari pusat untuk bisa membuka kembali wisata kami. Dari sisi persiapan, in syaa Allah telah kami persiapkan dengan cukup baik. Simulasi terus kami lakukan," katanya.
Rapat secara virtual itu dilakukan dalam rangka persiapan pembukaan kunjungan wisata terbatas ke kawasan konservasi, seperti taman nasional, taman wisata alam dan lainnya, serta kawasan konservasi kebun binatang, taman safari dan lainnya pada masa normal baru.
Baca juga: Banyuwangi simulasikan normal baru di 10 objek wisata
Baca juga: Bupati Banyuwangi paparkan paradigma baru pariwisata era new normal
Baca juga: Salak Banyuwangi diekspor perdana ke Hongkong saat pandemi COVID-19
Pewarta: Masuki M. Astro/Novi Husdinariyanto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020