Pasar Gembrong terpantau sepi aktivitas karena pedagang banyak yang memilih menutup lapak untuk menghindar tes cepat dan tes usap yang dilaksanakan Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih untuk mencegah penyebaran COVID-19.Sebenarnya sudah sepakat tidak ada ganjil genap untuk pedagang biar diperiksa swab test dulu. Tapi malah banyak pedagang yang lebih memilih tutup
Berdasarkan pantauan ANTARA, banyak kios los kosong termasuk kios dengan 'rolling door' pun nampak tertutup rapat. Padahal hari sebelum pedagang beraktivitas seperti biasa bahkan tidak menaati kebijakan aturan ganjil genap toko.
Baca juga: Pedagang Pasar Gembrong tak patuhi aturan ganjil genap kios
"Kemarin dikabarin gak ada ganjil-genap pasar hari ini. Terus kayaknya info tes COVID-19 itu kesebar. Langsung deh pada milih tutup. Giliran Lebaran kemarin pada buka tuh katanya takut hilang pelanggannya, nah sekarang giliran ada tes disamperin ke pasar malah pada milih kehilangan pelanggan nutup tokonya," kata Ujang salah seorang pedagang yang tetap berjualan dan sudah mengikuti tes cepat di Pasar Gembrong, Rabu.
Baca juga: Satpol PP tutup puluhan toko dan kios mainan Pasar Gembrong
Kepala Puskesmas Cempaka Putih Dicky Alsadik yang hadir dalam acara pengetesan COVID-19 massal di Pasar Gembrong pun menyayangkan sikap pedagang yang menghindari pengetesan COVID-19.
"Sebenarnya sudah sepakat tidak ada ganjil genap untuk pedagang biar diperiksa swab test dulu. Tapi malah banyak pedagang yang lebih memilih tutup," kata Dicky.
Baca juga: Penertiban pelanggaran PSBB Pasar Gembrong diserahkan ke provinsi
Lurah Cempaka Putih Barat Parsono yang juga hadir dalam pengetesan COVID-19 itu menegaskan akan terus mengejar para pedagang yang menghindar hingga akhirnya ikut dalam pengetesan.
"Kita pokoknya akan panggil terus mereka. Hari ini menghindar, kita pastikan besoknya ikut pengetesan," kata Parsono.
Sebelumnya, satu pekan lalu para pedagang di Pasar Gembrong memilih untuk tidak menaati aturan ganjil genap kios karena dianggap merugikan.
Para pedagang yang menolak ganjil genap kios itu pun rata-rata merupakan pedagang sayur mayur di kios los.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020