Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengajukan anggaran untuk Kemenpora sebesar Rp3,7 triliun dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2021.Ada kegiatan yang belum terakomodir di pagu anggaran 2021
Berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Bappenas Nomor S-376/MK.02/2020 dan B-310/M.PPN/D.8/PP.04.02/05/2020 tanggal 8 Mei 2020 perihal Pagu Indikatif Belanja Kementerian/Lembaga TA 2021, Kemenpora telah menyampaikan batas anggaran RAPBN 2021 sebesar Rp2,27 triliun.
Dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Rabu, Menpora Zainudin Amali mengatakan bahwa masih ada kebutuhan pendanaan yang belum mencukupi dan belum tertuang dalam rencana anggaran tersebut sehingga pihaknya mengajukan tambahan anggaran Rp1,7 triliun.
Baca juga: Kemenpora bahas realokasi anggaran dengan Komisi X DPR
"Ada kegiatan yang belum terakomodir di pagu anggaran 2021. Maka usulan tambahan yang kami sampaikan adalah Rp1,7 triliun. Jadi kalau dijumlahkan dengan pagu indikatif dari Bappenas, maka total Rp3,7 triliun," kata Zainudin.
Menpora Zainudin Amali mengatakan bahwa pihaknya akan mengatur ulang sistem penganggaran untuk 2021. Program kerja kementerian akan dipangkas dari yang awalnya empat program menjadi tiga program pada tahun depan.
Tiga program tersebut meliputi program dukungan manajemen yang diusulkan menjadi sebesar Rp325,4 miliar, program kepemudaan Rp463,6 miliar, serta program keolahragaan Rp2,9 triliun.
Secara terperinci, anggaran tersebut akan digunakan di antaranya untuk biaya penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-20 2021 sebesar Rp400 miliar, persiapan tim nasional untuk Piala Dunia U-20 2021 Rp100 miliar, uang jaminan penyelenggaraan Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023 Rp74,1 miliar, dan program peningkatan prestasi olahraga nasional (PPON) Rp200 miliar.
Baca juga: Olimpiade ditunda, Kemenpora siapkan rencana anggaran tambahan
Selanjutnya, anggaran juga rencananya untuk percepatan prestasi sepak bola nasional melalui pengembangan bakat usia muda sebesar Rp100 miliar, fasilitas keikutsertaan atlet di multi event olahraga internasional Rp50 miliar, Sekolah Khusus Olahraga di Cibubur Rp49 miliar, dan gerakan "Ayo Olahraga" serta hidup sehat di era normal baru sebesar Rp300 miliar.
Permintaan alokasi tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan anggaran Kemenpora tahun ini sebesar Rp1,7 triliun.
Namun akibat pandemi COVID-19, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah memotong anggaran Kementeriaan dan Lembaga, termasuk Kemenpora yang mengalami pemangkasan biaya mencapai Rp500 miliar sehingga anggaran yang dimiliki Kemenpora dalam APBN 2020 sebesar Rp1,17 triliun.
Baca juga: Kemenpora minta induk cabang olahraga revisi anggaran Pelatnas
Baca juga: Kemenpora perpanjang batas waktu revisi anggaran pelatnas hingga Mei
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020