Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sultra dr. Muhammad Ridwan di Kendari, Selasa, mengatakan 4 orang dari 6.710 yang menjalani tes cepat dinyatakan reaktif atau terpapar Virus Corona.
Tes cepat terhadap 6.710 orang dari berbagai kalangan sebagai upaya memutus rantai dan mendeteksi penyebaran virus Corona atau COVID-19.
"Hingga hari ke-31 pelaksanaan tes cepat dengan sasaran 6.710 orang dan 4 orang dinyatakan reaktif," kata Ridwan.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Sultra sebanyak 221 dari 341 kasus
Baca juga: Kemarin, Demo tolak TKA Sultra hingga uji materi Perppu COVID-19
Sultra menggelar tes cepat sejak 30 Mei hingga batas waktu yang tidak ditentukan yang terbuka untuk umum dan menyasar kantor pemerintah.
Tes cepat secara gratis digelar setiap hari di Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Sultra dan kantor-kantor pemerintah sesuai surat permintaan.
"Tes cepat bagi 6.710 orang yang telah dilaksanakan 31 hari berturut-turut cukup menggembirakan karena 4 orang yang dinyatakan reaktif atau terindikasi virus Corona," kata Plt Kadis Komunikasi dan Informatika Sultra, Syaifullah.
Tes cepat adalah skrining awal virus Corona dalam tubuh melalui sampel darah. Sampel inilah yang memberi informasi adanya imunoglobulin atau IgM dan IgG dalam tubuh manusia.
Hasil tes cepat keluar dalam 10-15 menit berupa garis pada keterangan C, IgG, dan IgM.
Garis pada C mengindikasikan pasien non reaktif (negatif), sedangkan garis pada C dan IgG atau IgM menandakan pasien reaktif (positif).
Pada pasien negatif biasanya tes akan diulang dalam waktu 7-10 hari. Pengecekan ulang untuk memastikan tubuh tidak memproduksi IgM atau IgG akibat paparan virus Corona.
Pembentukan IgM dan IgG perlu waktu beberapa pekan bergantung pada reaksi tubuh.*
Baca juga: Bawaslu Sultra telusuri ASN yang politisasi bantuan COVID-19
Baca juga: Jubir COVID-19 Sultra sebut kasus positif didominasi kluster sporadis
Pewarta: Sarjono
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020