Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gelombang setinggi 4-5 meter berpotensi melanda sejumlah wilayah perairan laut Nusa Tenggara Timur (NTT) selama beberapa hari ke depan.Kondisi ini dipicu oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian utara
"Kondisi ini dipicu oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian utara, yang umumnya dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan 4-20 knot," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Ota Welly Jenni Thalo di Kupang, Selasa.
Baca juga: Operator pelayaran di NTT diimbau BMKG waspadai gelombang di NTT
"Sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur-Tenggara dengan kecepatan 6-25 knot," lanjut Ota Welly.
Menurut dia, kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Bengkulu hingga Barat Lampung, perairan selatan Banten, Selat Karimata bagian selatan, Laut Jawa, Laut Banda bagian barat, Laut Arafuru bagian timur, Perairan Yos Sudarso-Merauke.
Baca juga: Gelombang 6-7 meter landa perairan laut NTT
Kondisi inilah yang mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Dia menambahkan tinggi gelombang 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Sumba bagian Timur, Selat Flores hingga Lamakera, Selat Alor hingga Pantar, Selat Ombai, perairan utara Kupang hingga Rote Ndao.
Baca juga: Akibat gelombang tinggi, ASDP batalkan pelayaran Kupang-Sabu Raijua
Tinggi gelombang 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi Selat Sape bagian selatan hingga Rote, Samudera Hindia selatan Kupang hingga Rote Ndao.
Dan tinggi gelombang 4,0-5,0 meter berpeluang Selat Sumba bagian barat, Samudera Hindia selatan Sumba hingga Sabu Raijua.
Baca juga: Dishub NTT minta operator pelayaran tunda keberangkatan kapal
Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga 2 Juli 2020.
Karena itu, dia berharap agar operator pelayaran dan nelayan memperhatikan risiko gelombang tinggi terhadap keselamatan pelayaran.
Baca juga: Gelombang 4-5 meter landa di perairan laut NTT
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020