Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) menggratiskan biaya tes cepat COVID-19 bagi pelajar/santri/mahasiswa asal Kaltara yang akan menempuh pendidikan di luar daerah itu.pagi ini dilakukan simbolis pemberian bantuan tes cepat gratis tersebut
"Tanpa mengabaikan protokol kesehatan, pagi ini dilakukan simbolis pemberian bantuan tes cepat gratis tersebut di ruang pertemuan lantai enam RSUD Provinsi Kaltara di Tarakan," kata Gubernur Kaltara Irianto Lambrie di Tarakan, Selasa.
Baca juga: Gubernur: Angka reproduksi kasus COVID-19 di Kaltara capai 1,06
Irianto juga menyerahkan bantuan untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Selor berupa 2.000 masker, baju hazmat, 1.000 masker bisa dicuci dan 20 buah pelindung wajah.
Bantuan Pemprov Kaltara juga berupa vitamin C 200 boks, sarung dan masker untuk sejumlah rumah ibadah di Tarakan. Kemudian bantuan Pemprov Kaltara untuk para calon pelajar/santri/mahasiswa asal Kaltara.
Baca juga: Empat nakes terinfeksi, positif COVID-19 di Tarakan tambah sembilan
Di tempat tersebut juga diputar video arahan Presiden Joko Widodo kepada para menteri juga lembaga tinggi negara pada 18 juni 2020. Video ini juga tersebar di berbagai media.
"Tujuan dari pemutaran video ini, adalah saya ingin mengingatkan bahwa Presiden adalah pemegang pimpinan tinggi negara. Kalau dilihat dari video tadi, kita dapat memahami sikap Presiden kita. Presiden mengatakan sangat jengkel dan ini sikap yang manusiawi," kata Irianto.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Tarakan bertambah dua orang
Tak salah, apabila Presiden menyatakan bahwa kondisi saat ini jangan disikapi dengan biasa-biasa saja atau konyol. Padahal itu tidak perlu. Praktik, tindakan, kebijakan harusnya extraordinary keras.
Menurutnya, pemimpin harus memberikan contoh yang tepat, juga harus dilakukan dengan tindakan yang tepat bagi masyarakatnya.
Program ini salah satu contohnya. Yang didanai APBD Provinsi Kaltara. Di mana biaya satu kali tes cepat sekitar Rp280 ribu.
Baca juga: Pemprov Kaltara siapkan aturan tarif tes cepat dan usap COVID-19
Lalu adapula yang bantuan dari APBN, dan ini yang harus dipertanggungjawabkan. Sebulan lalu Gubernur meminta kepada tim terkait untuk melakukan evaluasi pemanfaatannya.
"Saya berharap arahan Presiden meresap di dalam sanubari kita. Untuk itu, kita harus memahami disiplin dan memahami apa itu virus corona," kata Irianto.
Tes cepat COVID-19 adalah indikator awal apakah seorang berpotensi tertular virus corona atau tidak.
Baca juga: Di Tarakan-Kaltara, satu lagi petugas kesehatan positif COVID-19
Menurut dia, apabila ada keluarga yang hasil tes cepatnya reaktif, jangan panik, sikapi dengan sabar dan doa. Yang penting, terapkan protokol kesehatan.
"Jaga imunitas tubuh kita dengan baik. Penting sekali berdoa kepada Allah SWT secara terus menerus," katanya.
Kegiatan lain, Irianto menyerahkan bantuan pribadi Gubernur Kaltara untuk relawan Kampung Trengginas Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat di Posko Kampung Trengginas di Kelurahan Karang Anyar.
Baca juga: Tambah satu, pasien positif COVID-19 di Nunukan-Kaltara naik 44 orang
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020