Tujuan kami membuat website jual beli online ini tak lain adalah untuk memasarkan produk yang dihasilkan warga, baik itu produk pertanian maupun kerajinan tangan
Pemerintah Desa Batu Ampar, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, membuat website jual beli secara daring atau online dengan alamat www.toko.batuampar.id untuk mendukung usaha yang dilakukan masyarakat setempat.
Kepala Desa Batu Ampar Harwan Iskandar mengatakan ide pembuatan website jual beli daring itu muncul dari keinginan untuk mengembangkan penjualan yang lebih luas produk-produk yang dihasilkan warga desa tersebut.
"Tujuan kami membuat website jual beli online ini tak lain adalah untuk memasarkan produk yang dihasilkan warga, baik itu produk pertanian maupun kerajinan tangan," kata dia, Jumat.
Harwan menjelaskan saat ini ada empat produk unggulan yang dihasilkan masyarakat desa setempat yakni gula aren, kolang kaling, kopi bubuk, dan rebung.
Baca juga: Kominfo giat bangun infrastruktur telekomunikasi demi bantu UMKM
Selain itu juga ada beberapa produk kerajinan tangan yang dihasilkan warga desa seperti hiasan air mancur, cangkir dari bambu, nampan dari bambu, pot bunga, dan lainnya.
"Beberapa hasil bumi desa lainnya pun kita jual di website kita, seperti tape singkong, pisang, dan bunga. Alhamdulillah bertahap dan sudah mulai ada orderan yang datang melalui website tersebut," ucapnya.
Ia menambahkan saat ini baru ada dua pelaku usaha yang mampu memproduksi 500 kilogram rebung per hari yang dijual ke Bengkulu dan Palembang dalam bentuk lemea atau makanan tradisional masyarakat Rejang di Bengkulu, rebung asam, dan rebung manis.
Kemudian untuk produksi aren, ada lima pelaku usaha yang dalam sehari mampu menghasilkan 50 kilogram gula aren untuk dijual ke luar kabupaten.
Baca juga: Tekan dampak COVID-19, Menperin pacu IKM kopi jualan online
Selain itu dua pelaku usaha kopi bubuk juga tiap harinya mampu memproduksi 50 kilogram penjualan produknya.
Sedangkan untuk produksi kolang kaling diakuinya memang masih musiman, dengan empat pelaku usaha yang setiap musimnya mampu memproduksi sekitar empat ton kolang kaling untuk dijual ke luar daerah.
"Produk-produk tersebut merupakan hasil bumi dari desa dengan luas 791,94 hektare yang 291,48 hektare di antaranya adalah lahan perkebunan, 6,01 hektare kawasan pemukiman, dan 494,45 hektare kawasan hutan," papar Harwan.
Ia menambahkan transaksi di website jual beli online Desa Batu Ampar itu tidak harus dilakukan melalui website saja, tetapi juga bisa bisa melalui aplikasi WhatsApp.
Baca juga: Tips agar jualan online laris manis saat Ramadhan dan corona
Pewarta: Carminanda
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020