Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakn era normal baru harus mendorong perubahan "wajah" politik Indonesia dari sebelumnya menggunakan sistem manual konvensional beralih kepada sistem digitalisasi.
"Karena pandemi mendorong kehidupan baru dan mendorong untuk saling jaga jarak sehingga di dunia politik harus mengikuti perkembangan baru seperti digitalisasi," kata Bamsoet dalam diskusi Empat Pilar MPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 menjadi momentum menerapkan gaya era normal baru dalam perpolitikan Indonesia misalnya menggunakan sistem digital dalam pemungutan suara.
Menurut dia, masyarakat bisa memanfaatkan teknologi dalam pelaksanaan pilkada misalnya telepon genggam menggunakan barcode dalam pemungutan suara.
"Diharapkan kejujuran diungkapkan dan memainkan perhitungan suara terhindarkan sehingga setelah pemungutan suara bisa langsung ketahuan siapa pemenangnya. Saya memunculkan ide, kenormalan baru harus disertai perubahan sistem politik dengan kemajuan teknologi," ujarnya.
Menurut dia, pandemi COVID-19 membuat beberapa negara memundurkan jadwal pelaksanaan pemilihan politik, di Indonesia menunda pelaksanaan Pilkada 2020 menjadi bulan Desember 2020.
Politisi Partai Golkar menjelaskan bahwa pandemi COVID-19 harus memunculkan kreatifitas khususnya dalam bidang politik dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Baca juga: Roy Suryo sarankan kampanye tatap muka Pilkada 2020 ditiadakan
Baca juga: Ombudsman minta perhatikan sisi abnormal pilkada di masa normal baru
Baca juga: Dirjen: Pilkada 2020 bangkitkan optimisme masyarakat pada normal baru
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020