Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Haryadin Mahardika menilai kehadiran tol Sigli-Banda Aceh atau Sibanceh sebagai tol pertama di Bumi Rencong merupakan peluang besar bagi pemerintah pusat untuk menggenjot investasi di Aceh dan meraih keuntungan dari lalu lintas pelayaran global di Selat Malaka.Aceh sebagai gerbang bagi Indonesia bagian barat memang sudah waktunya lebih diprioritaskan pembangunannya
"Menurut saya Aceh sebagai gerbang bagi Indonesia bagian barat memang sudah waktunya lebih diprioritaskan pembangunannya. Pemerintah pusat harus berani mengalokasikan investasi di Bumi Rencong lebih besar lagi," ujarnya saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, kalau pemerintah pusat mau mengoptimalkan dan meraup keuntungan dari lalu lintas perdagangan kapal-kapal yang melintasi Selat Malaka, maka posisi Aceh secara ekonomi lebih strategis karena kapal-kapal yang akan memasuki Selat Malaka harus melewati Aceh terlebih dahulu.
"Dengan adanya tol pertama di Provinsi Aceh ini merupakan momentum bagi pemerintah pusat untuk menggenjot investasi di Aceh," katanya.
Baca juga: Kementerian PUPR berharap Tol Sibanceh tingkatkan investasi di Aceh
Baca juga: Bupati Aceh Besar: Tol Sibanceh bermanfaat besar untuk sektor ekonomi
Haryadin mengatakan bahwa saat ini perlu adanya pemikiran untuk merestorasi kembali Aceh sebagai gerbang masuk menuju Selat Malaka, mengingat Bumi Rencong tersebut memiliki keunggulan dari sisi jarak yang lebih bagus dan strategis di kawasan Asia Tenggara.
Aceh dinilai sebagai salah satu wilayah Indonesia yang memiliki posisi strategis dan berperan dalam mencegat keuntungan dari lalu lintas pelayaran kapal-kapal internasional dari arah Eropa, Afrika, Timur Tengah dan India.
Dengan demikian pembangunan sarana-sarana infrastruktur di Provinsi Aceh perlu ditingkatkan dengan alokasi dana investasi lebih besar oleh pemerintah pusat.
Jalan Tol Sibanceh Seksi IV mulai dari Pintu Tol Blang Bintang hingga Pintu Tol Indrapuri sepanjang 13,5 kilometer. Dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri PUPR Nomor 1127/KPTS/M/2020, maka Jalan Tol Sibanceh Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 13,5 km secara umum telah memenuhi persyaratan laik operasi sebagai jalan tol.
Tol Sibanceh secara keseluruhan nantinya akan dilengkapi dengan tujuh gerbang tol dan enam simpang susun atau interchange.
Selain itu, tol sepanjang total 74 km ini akan memiliki dua buah tempat istirahat dan pelayanan (TIP) atau rest area tipe A yang terletak di Seksi 3 (Jantho-Indrapuri) Km 37 dan Seksi 4 (Indrapuri-Blang Bintang) Km 54.
Baca juga: Indef: Tol pertama di Aceh, momentum pemda pacu pertumbuhan ekonomi
Baca juga: Tol Sigli-Banda Aceh seksi empat siap dioperasikan
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020