"Fitur video chat kami memberikan cara baru kepada para pengguna untuk tetap dapat saling berkenalan melalui tatap muka di aplikasi Tinder walaupun mereka tidak berada di tempat yang sama," ujar Head of Trust and Safety Product Tinder, Rory Kozoll, dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis.
Fitur Face to Face Video Chat dikembangkan dan dibuat oleh tim Trust and Safety Tinder dengan memprioritaskan keamanan pengguna.
Baca juga: Tinder rilis fitur keamanan baru, teknologi dengan verifikasi foto
Baca juga: Tinder gratiskan fitur "Passport" untuk semua pengguna
"Fitur ini memprioritaskan hak pengguna agar mereka tetap merasa nyaman ketika memutuskan untuk melangkah ke tahap lebih lanjut dari sekadar chat, jika dari masing-masing pengguna merasa waktunya sudah tepat," kata Rory.
Tinder membuat aturan untuk hanya bisa mengobrol ketika pengguna menyukai satu sama lain. Sama halnya dengan video call, fitur ini tersedia jika ada kesepakatan dari dua orang yang sudah match dan sudah terjadi komunikasi.
Setelah menemukan ketertarikan yang lebih lanjut dan sudah sepakat untuk melakukan Face to Face video call, pengguna dapat mengetuk ikon video. Fitur ini tidak akan diaktifkan, sampai dari masing-masing individu mengaktifkan fitur ini.
Seperti saat mengaktifkan toggle video call, pengguna juga dapat keluar kapan saja. Karena masih uji coba, setelah panggilan selesai, tim Tinder akan bertanya bagaimana pengalaman pengguna ketika menggunakan fitur video call tersebut.
Selain di Indonesia, fitur Face to Face Video Chat di aplikasi Tinder juga diuji coba di Amerika Serikat, Brasil, Australia, Spanyol, Italia, Prancis, Peru, Chili, Vietnam, Korea, Taiwan dan Thailand.
"Kami telah membangun dasar yang kokoh, dan kami ingin mempelajari kinerja dari fitur ini dan reaksi dari para pengguna kami ketika masa percobaan fitur Face to Face Video Chat mulai berjalan di beberapa minggu mendatang," ujar Rory.
Baca juga: Kencan "online" di tengah virus corona
Baca juga: Pemilik Tinder dituntut karena akun palsu
Baca juga: Tinder tak lagi pakai skor "kesukaan" untuk memeringkat orang
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020