Airlangga menilai sertifikasi pelatih ini bisa menjadi modal untuk meningkatkan karier pelatih wushu di tingkat profesional.
"Intinya para pelatih diharapkan menjadi profesional, tidak hanya tahu dan bisa melatih dengan teknik-teknik, tetapi juga harus dibekali dengan iptek yang semakin hari semakin berkembang," tutur Airlangga dalam keterangan resminya.
Baca juga: Dampak corona, PB WI urungkan kirim atlet ke luar negeri
Ia juga menilai pelatihan ini menjadi modal dan bekal yang penting bagi para pelatih agar bisa meningkatkan prestasi atlet wushu muda Indonesia.
"Dengan sertifikasi tentu kita menggali ilmu kepelatihan yang tentu nilainya dapat diterapkan dalam praktik di lapangan. Tentu akan jadi kebanggaan seorang pelatih jika mampu melahirkan atlet nasional," katanya.
Sementara bagi Kemenpora, wushu dinilai sebagai cabang olahraga yang memiliki prestasi dan pembinaan yang jelas, organisasi tunggal dan memiliki komunikasi yang baik dengan Kemenpora.
Baca juga: Menpora jadikan Edgar role model kaum milenial Indonesia
Karena hal itu, Kemenpora memberikan penghargaan dan apresiasi kepada Ketum Wushu dan seluruh pengurus, serta semua peserta pelatihan wushu.
"Semoga ilmu yang yang didapat dari pelatihan ini bisa bermanfaat dan bisa ditularkan kepada lainnya, terima kasih wushu memberikan contoh yang baik pada olahraga Indonesia," kata Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainudin Amali.
Menpora menilai, wushu dan tiga cabang olahraga lain yang tergabung dalam Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tenaga Keolahragaan Tahun 2020 seperti cabang olahraga sepeda, sepak bola, dan menembak yang juga ditinjau Menpora, adalah cabang yang aktif serta menjadi prioritas karena sumbangsihnya mengharumkan nama bangsa, baik di tingkat regional dan internasional.
Baca juga: PB WI harapkan muncul kejuaraan khusus junior di daerah
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020