• Beranda
  • Berita
  • GTPP: Nakes pelayanan bencana Luwu Utara harus diproteksi dengan APD

GTPP: Nakes pelayanan bencana Luwu Utara harus diproteksi dengan APD

18 Juli 2020 00:13 WIB
GTPP: Nakes pelayanan bencana Luwu Utara harus diproteksi dengan APD
Tim Gabungan SAR melakukan penggalian saat menemukan jenazah korban banjir bandang di Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat (17/2020). FOTO/HO/Humas Basarnas Makassar.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sulawesi Selatan, Prof Dr dr Syafri Kamsul Arif mengatakan para tenaga kesehatan (nakes) pada pelayanan bencana yang terjadi di Luwu Utara harus tetap diproteksi dengan alat pelindung diri dari COVID-19.

"Ini sudah dikoordinasikan untuk dokter-dokter dan tenaga kesehatan yang memberi layanan bencana, semua harus diproteksi dengan APD," ungkapnya di Makassar, Jumat.

Prof Syafri menyebutkan bahwa pendistribusian APD di daerah sangat tergantung pada jumlah kasus terkonfirmasi dan dirawat berdasarkan laporan yang diperoleh secara real time di Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel.

Baca juga: Guru olahraga di Makassar galang dana bantu korban banjir Luwu Utara

Namun berbeda dengan kebutuhan pada lokasi bencana di Luwu Utara, yang pada pendistribusian APD memungkinkan untuk ditambah melebihi kuota biasanya. Sebab interaksi di tengah kondisi setelah bencana akan lebih intens, sehingga penggunaan APD dinilai tetap sangat penting.

Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pusat, Doni Monardo saat meninjau langsung lokasi pengungsian korban banjir di Luwu Utara mengatakan masyarakat juga tetap harus mengikuti protokol kesehatan.

Walaupun diakui Doni, itu agak sulit dalam kondisi bencana bagi masyarakat ada di pengungsian. Tetapi pemerintah harus selalu melakukan edukasi lebih optimal agar masyarakat bisa paham. Tentu didukung oleh fasilitas yang diberikan masyarakat seperti pemberian masker.

Baca juga: Polres Luwu Timur kerahkan personel ke lokasi banjir Luwu Utara

"Sekarang kita lihat semuanya masih berjalan baik, Ibu Bupati aktif memberikan bantuan dan pengarahan pada masyarakat dan termasuk juga beliau sudah ingatkan ada masyarakat untuk tetap memperhatikan protokol Kesehatan," ujarnya.

Sementara terkait jumlah kerugian yang ditimbulkan. Kepala BNPB ini menyatakan masih dalam proses perhitungan bersama BNPB, Kementerian PUPR dan Provinsi Sulsel.

Baca juga: Gubernur dan Kepala BNPB tinjau lokasi banjir Luwu Utara dari udara
Baca juga: BNPB: Banjir Luwu Utara belum berstatus bencana nasional
Baca juga: Kemensos turunkan tim pulihkan trauma pengungsi Luwu Utara

 

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020