Dikutip dari Reuters, peneliti yang mengikuti program tersebut akan diberikan ponsel iPhone khusus. Apple menjanjikan ponsel tersebut bisa dipasangi berbagai program, program-program tersebut juga akan mendapatkan akses data ke perangkat agar peneliti bisa membedah iOS lebih dalam.
Apple sebenarnya sudah menjanjikan program ini sejak tahun lalu, namun, baru mengumumkannya pada Rabu (22/7) waktu setempat.
Baca juga: Pengguna Apple disarankan lepas penutup kamera sebelum tutup laptop
Baca juga: Apple uji coba produksi lensa kacamata pintar
Peneliti yang ikut program tersebut diminta untuk melaporkan kembali ke Apple temuan masalah keamanan. Apple akan mengonfirmasi kasus tersebut dan merilis patch kepada pengguna untuk mengatasi celah keamanan.
Apple juga berjanji membuka peluang diskusi bagi para insinyur terkait temuan para peneliti.
Pakar keamanan siber selama ini merasa perangkat Apple kurang transparan sehingga berpendapat tidak lebih aman dibandingkan Android. Hal itu juga menyebabkan perangkat Apple sulit dianalisis.
Apple pernah menuntut perusahaan yang menawarkan emulasi untuk iOS, dengan alasan pelanggaran hak cipta.
Selain itu, meski pun terkenal dengan tingkat keamanan tinggi, produk-produk Apple juga menjadi sasaran badan intelijen maupun kontraktor angkatan bersenjata.
Beberapa perusahaan yang lebih kecil bahkan menawarkan alat kepada kepolisian, yang bisa membuka perangkat dan mengunduh konten, meski pun tidak mudah.
Baca juga: Apple berkomitmen hapus emisi karbon di bisnis mereka
Baca juga: Benarkah Palestina dihapus dari peta Google dan Apple? Ini penjelasannya
Baca juga: Apple hapus 2.500 game dari App Store China
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020