Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua menyatakan belum memberikan insentif kepada tenaga kesehatan yang menangani wabah COVID-19 di daerah itu.Kami masih menunggu karena kita tidak bisa membayar dobel. Jadi sampai sekarang realisasi belum ada
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis, mengatakan pihaknya masih menunggu petunjuk pemerintah pusat terkait insentif yang bersumber dari APBN.
"Kami masih menunggu karena kita tidak bisa membayar dobel. Jadi sampai sekarang realisasi belum ada," katanya.
Ketua Gugus Tugas COVID-19 Jayawijaya ini mengaku belum ada laporan dari pihak RSUD, Dinas Kesehatan maupun pemerintah provinsi terkait insentif dari pemerintah pusat.
"Saya belum dapat laporan dari rumah sakit maupun Dinas Kesehatan terkait sistem pembayarannya sampai sekarang," katanya.
Ia juga mengaku belum mengetahui pasti apakah besaran insentif dari APBN itu berlaku untuk tenaga medis yang menangani COVID-19 di Jayawijaya.
Sebelumnya Bupati mengatakan usai peningkatan wabah COVID-19 di Jayawijaya, pemerintah hendak menutup lagi akses penerbangan penumpang masuk untuk mencegah lebih banyak warga terjangkit virus corona jenis baru penyebab COVID-19 itu.
Penutupan akses penerbangan penumpang ke Jayawijaya sebelumnya sudah dilakukan kurang lebih tiga bulan. Lalu kemudian dibuka dan hendak ditutup lagi.
Baca juga: Insentif sudah diterima nakes Tolikara-Papua yang tangani COVID-19
Baca juga: Menkes: Insentif nakes COVID-19 bisa diajukan ke Dinas Kesehatan
Baca juga: Nakes Jayapura belum terima bantuan insentif dari Kemenkes
Baca juga: Pemprov Papua siapkan insentif untuk tenaga medis tangani COVID
Baca juga: Dinkes Keerom-Papua diminta segera bayarkan insentif tenaga kesehatan
Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020