"Kementerian Sosial sudah empat tahun berturut-turut meraih opini WTP," kata Menteri Sosial Juliari P Batubara di gedung Kemensos Cawang Kencana di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Kemensos segera salurkan santunan korban banjir bandang
Mensos mengatakan, menjadi tantangan bagi Kemensos ke depan adalah bagaimana prestasi WTP bisa terus dipertahankan dengan anggaran yang semakin besar. Anggaran Kemensos saat ini naik menjadi Rp124 triliun dari Rp62,8 triliun di awal tahun karena tugas khusus di masa pandemi COVID-19 untuk menyalurkan bansos.
"Ini pekerjaan yang tidak mudah di saat kita harus bekerja cepat menyalurkan program-program perlindungan sosial di tengah COVID-19 tapi tetap harus menjalankan dengan prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi," tambah Juliari.
Untuk tetap mempertahankan opini WTP tersebut, menurut Juliari Kemensos akan tetap terbuka dengan para auditor internal dan BPK.
Dia juga menekankan pada jajaran Kementerian Sosial untuk tidak ragu memastikan dan menanyakan langsung ke BPK terkait kebijakan agar bisa diantisipasi sejak awal.
Anggota BPK RI Achsanul Kosasih mengatakan anggaran Kemensos sangat besar sehingga sangat sensitif dipolitisasi dan dikriminalisasi
Karena itu BPK harus hadir menyampaikan langsung untuk memberi semangat kepada Kemensos agar dalam menjalankan program-program bansos ke depan tetap dipertanggungjawabkan dengan baik.
"Mudah-mudahan ke depan Kemensos tetap semangat menjalankan tugasnya dengan baik di tengah pandemi sehingga posisinya lebih baik lagi dalam tiga hal yaitu tepat waktu, tepat sasaran dan juga tepat aturan," kata dia.
Baca juga: Balai Mulya Jaya Kemensos tampung 26 pekerja migran dari Suriah
Baca juga: Mensos: Perubahan gugus tugas tak pengaruhi program kerja Kemensos
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020