Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengatakan tingkat kepercayaan publik terhadap yang meningkat berdasarkan hasil survei Charta Politika, menunjukkan masyarakat Indonesia memberikan respon positif dan merasakan dampak baik dari kiprah MPR.
"Tingginya tingkat kepercayaan publik kepada MPR periode 2019-2024 menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memberikan respon positif dan merasakan dampak baik dari kiprah MPR yang sedari awal memang memposisikan diri sebagai perekat bangsa," kata Jazilul dalam diskusi Empat Pilar MPR RI bertajuk "Meningkatkan Kepercayaan Publik pada MPR sebagai Perekat Kebangsaan" di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.
Jazilul yang biasa disapa Gus Jazil itu sangat mengapresiasi hasil survei "Trend Kepercayaan Pada Lembaga Tinggi Negara" dari Charta Politika yang menyebutkan bahwa lembaga MPR meraih 62 persen tingkat kepercayaan publik dan menempatkan lembaga tersebut pada posisi ke-5 setelah TNI, presiden, Polri dan KPK.
Baca juga: Jazilul bersyukur kinerja MPR dapat apresiasi masyarakat
Baca juga: Bamsoet: Komite Penanganan COVID dan Ekonomi segera koordinasi daerah
Dia mengatakan kiprah MPR sebagai perekat bangsa dimulai saat MPR periode 2019-2024 baru dilantik, program awalnya adalah melakukan kunjungan silaturahmi ke berbagai elemen dan tokoh-tokoh bangsa dengan berbagai maksud.
"Kunjungan itu dengan berbagai maksud, diantaranya mengantarkan undangan untuk hadir dalam pelantikan dan terus berkembang melakukan silaturahmi sambil berdiskusi serta serap aspirasi berbagai persoalan bangsa, salah satunya soal amandemen," ujarnya.
Politisi PKB itu mengatakan, MPR sebagai perekat kebangsaan juga mengedepankan musyawarah mufakat dalam mengambil segala kebijakan-kebijakan sehingga berbagai keputusan yang dihasilkan MPR tidak akan menimbulkan polemik.
Hal itu dimungkinkan karena dari komposisi kepemimpinan MPR menghadirkan perwakilan seluruh partai dan kelompok DPD, sangat kental musyawarah dan kebersamaan.
“Di saat pandemi COVID-19 saat ini, MPR makin memaksimalkan kiprahnya sebagai perekat bangsa dengan lantang menyuarakan, mensosialisasikan serta melakukan aksi nyata tentang kegotong royongan juga tentang kebersamaan. Tanpa hal-hal tersebut, bangsa ini akan porak poranda dihantam pandemi ini," katanya.
Gus Jazil berharap agar semua elemen bangsa dan rakyat Indonesia untuk selalu mendukung MPR dalam menjalankan perannya sebagai perekat bangsa dan seluruh elemen bangsa harus saling memberikan dukungan satu sama lain khususnya di masa pandemi ini.
Menurut dia, semua pihak yang ada di dalam maupun di luar pemerintahan harus ada dalam satu barisan untuk kepentingan bersama, tanpa itu maka pandemi akan semakin berdampak negatif bagi rakyat Indonesia.
Baca juga: Wakil Ketua MPR sesalkan dana APBN masuk rekening pribadi
"Mulai dari politik, sosial, dan ekonomi. Berikanlah teladan kepada rakyat bahwa kita bisa bersatu dengan barisan yang sangat kuat," ujarnya.
Dalam diskusi tersebut, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menjelaskan rilis survei lembaganya tentang tren "Trend Kepercayaan Pada Lembaga Tinggi Negara". Dalam rilis survey tersebut, lembaga MPR mendapatkan tingkat kepercayaan publik sebesar 62,0 persen.
"Menurut saya luar biasa MPR ini, lembaga ini selalu berada di posisi stabil dalam setiap survei-survei tentang kepercayaan rakyat kepada lembaga negara terutama di parlemen," katanya.
Dia mengatakan di parlemen, MPR selalu berada di atas DPR dan DPD, dukungan itu merupakan satu kekuatan buat para Pimpinan MPR untuk terus semangat merepresentasikan wajah MPR kepada rakyat Indonesia.
Baca juga: Wakil Ketua MPR ajak masyarakat jaga dan lestarikan Pancasila
Baca juga: Bamsoet: Perlindungan anak adalah tanggung jawab semua pihak
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020