Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meminta pengawasan orang di pintu masuk pelabuhan maupun bandara untuk menangani wabah COVID-19 yang hingga saat ini masih terjadi.Situasi pandemi COVID-19 di Provinsi Lampung masih berlangsung hingga saat ini
"Situasi pandemi COVID-19 di Provinsi Lampung masih berlangsung hingga saat ini, bila dilihat dari kondisi kesehatan masyarakat dalam 2 pekan terakhir berdasarkan angka reproduksi efektif (Rt) berfluktuasi antara 0,24 - 3,69 belum stabil, sehingga semua pihak perlu terus waspada," kata Arinal di Bandarlampung, Selasa.
Ia menyebutkan secara kumulatif jumlah kasus konfirmasi positif sampai dengan 3 Agustus 2020, sebanyak 297 dengan jumlah kasus sembuh 213, jumlah kasus dirawat/isolasi 71, dan jumlah kasus meninggal 13 orang.
Baca juga: Gubernur Lampung bentuk tim penegakan disiplin protokol kesehatan
Menurutnya, wilayah risiko di Lampung berdasarkan Gugus Tugas Pusat per 27 Juli 2020, terdapat 12 kabupaten/kota di zona kuning, dan 3 kabupaten zona hijau (Mesuji, Tulang Bawang, dan Lampung Timur).
Gubernur berpendapat akumulasi kasus konfirmasi mengalami peningkatan menjadi 297 kasus dan semua pihak perlu bersama-sama memahami bahwa, peningkatan penemuan kasus konfirmasi adalah upaya memutus mata rantai penularan dan memisahkan orang terinfeksi untuk segera dilakukan tata laksana.
"Peningkatan penemuan kasus konfirmasi juga merupakan sebuah kinerja dari kita sebagai upaya dini melacak sehingga dapat segera dilakukan isolasi dan tata laksana," jelas Gubernur.
Baca juga: Dinkes: 25 kasus COVID-19 asal Pesisir Barat, 1 kasus Lampung Selatan
Arinal menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan kasus pada era adaptasi kebiasaan baru / AKB, yaitu protokol kesehatan belum dilaksanakan dengan baik di masyarakat dan mobilitas keluar masuk Lampung tinggi dari luar dan antarkabupaten/ kota.
Oleh karena itu, lanjutnya, perlu kewaspadaan pada setiap pintu masuk ke Provinsi Lampung baik darat, laut, dan udara, mengingat Lampung diapit oleh provinsi dengan jumlah kasus positif yang tinggi yaitu Jakarta (21.399), Banten (1.835), Sumatera Selatan (3.417), dan Bengkulu (217).
Baca juga: IDI Bandarlampung: Herbal anti corona belum teruji khasiatnya
"Adanya relaksasi pada provinsi yang mengapit Lampung dapat memberikan efek pada kembalinya mobilitas penduduk yang pada akhirnya meningkatkan kasus positif," jelas Arinal.
Ia menambahkan beberapa upaya penanganan COVID-19 yang dilakukan di antaranya dengan melakukan penurunan potensi penularan dengan penemuan dini; peningkatan kapasitas dini sistem pelayanan kesehatan.
Kemudian promotif dan preventif melalui pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat oleh semua pihak; dan penyusunan standar operasional prosedur untuk tempat-tempat yang melaksanakan aktivitas pelayanan publik.
Baca juga: Kasus COVID melonjak, angka reproduksi efektif Lampung naik
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020