PT Semen Padang memberikan beasiswa pendidikan kepada Adinda Aisyah Rahman, mahasiswi Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Perminyakan dan Pertambangan, Institut Teknologi Bandung (ITB), yang berasal dari keluarga kurang mampu dengan pekerjaan ayah sebagai tukang ojek.Dinda: Beasiswa Semen Padang sangat membantu kebutuhan saya selama kuliah di ITB.
Kepala Unit CSR PT Semen Padang Muhamad Ikrar di Padang, Jumat, mengatakan beasiswa yang diterima Adinda Aisyah Rahman merupakan beasiswa Prestatif Anak Negeri, bagian dari pilar Semen Padang Cerdas dan beasiswa ini sudah berjalan sejak tahun ajaran 2017/2018.
"Program beasiswa ini diberikan untuk putra-putri terbaik yang berasal dari lingkungan perusahaan dan program Prestatif Anak Negeri ini merupakan rekomendasi dari KAN Lubuk kilangan. Dan setiap calon penerima beasiswa kami survei kelayakannya dan juga kami evaluasi tiap tahunnya," kata Ikrar.
Beasiswa Prestatif Anak Negeri ini diberikan hanya untuk putra-putri terbaik yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri terbaik di Indonesia yang berada di luar Pulau Jawa, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Padjajaran, Universitas Diponegoro, ITS dan ITB.
Baca juga: Remaja ini mendapat dukungan beasiswa 100 persen sampai tembus SBMPTN
"Besaran beasiswa yang diberikan Rp1,5 juta per bulan," ujarnya.
Selain beasiswa Prestatif Anak Negeri, Semen Padang juga punya program beasiswa lainnya yang juga merupakan bagian dari pilar Semen Padang Cerdas, yaitu beasiswa berkelanjutan dari SD sampai perguruan tinggi yang diberikan setiap semester untuk masyarakat Kota Padang dan lingkungan perusahaan.
Juga ada beasiswa dhuafa untuk pelajar yang sekolah di Yayasan Igasar Semen Padang, serta beasiswa untuk SD Bustanul Ulum, Batu Busuk dan juga memberikan bantuan beasiswa bagi mahasiswa program pasca sarjana Unand untuk program studi Fisipol dengan harapan agar mereka dapat memberdayakan masyarakat kurang mampu.
Sementara Adinda Aisyah Rahman bersyukur bisa menerima beasiswa dari PT Semen Padang sehingga bisa melanjutkan kuliah di ITB
"Alhamdulillah, beasiswa bidik misi dan bantuan dari Semen Padang cukup membantu kebutuhan saya selama kuliah di ITB. Saya berterima kasih kepada Semen Padang yang telah memberikan beasiswa bulanan sejak saya masuk sebagai mahasiswa baru ITB. Jadi, sudah masuk tahun ke dua saya dapat beasiswa dari Semen Padang," katanya.
Baca juga: Kemenhub siapkan beasiswa untuk 50.000 siswa
Ayah Dinda Afrizon tidak menyangka anaknya bisa kuliah di ITB, ditambah lagi diterima sebagai mahasiswi bidik misi dan juga mendapatkan bantuan beasiswa rutin per bulan dari Semen Padang.
"Alhamduliillah, saya bersyukur anak saya diterima di ITB, dan mendapat bidik misi dan juga beasiswa dari Semen Padang, karena kalau tidak, tentu saya akan kesulitan biaya, karena saya hanya tukang ojek yang berpenghasilan paling banyak Rp75 ribu sehari," katanya.
Terlahir sebagai anak tukang ojek di kawasan Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat, Adinda Aisyah Rahman merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Afrizon dan Aslinda Dewi.
Perempuan kelahiran Talang, 10 November 2002 tersebut punya pandangan pendidikan tidak hanya dapat mengubah sudut pandang seseorang, tapi juga menjadi pintu gerbang menuju kesuksesan dan pendidikan juga memberikan peluang kerja yang lebih baik nantinya.
Sebelum kuliah di ITB, Dinda menjalani pendidikan di SD Negeri 20 Koto Gaek Guguk, Sukarami, Kabupaten Solok. Kemudian lanjut ke SMP Negeri 2 Kota Solok dan SMA Negeri 1 Kota Solok.
Meski terlahir dari keluarga kurang mampu, tapi sejak SD sampai SMA, Dinda pun merupakan siswa yang berprestasi di sekolahnya.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan tawarkan beasiswa pendidikan bagi peserta
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020