Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mencatat selama periode triwulan II tahun 2020, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) DKI Jakarta, sebesar 0,8 miliar dolar AS atau setara dengan Rp12,2 triliun dengan kurs APBN 2020 Rp14.400 per dolar dan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) DKI Jakarta Rp17,9 triliun.
"Alhamdulillah, Provinsi DKI Jakarta kembali meraih pencapaian dalam bidang penanaman modal," kata Kepala DPMPTSP DKI Jakarta, Benni Aguscandra dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Berdasarkan data BKPM RI, DKI Jakarta meraih realisasi investasi PMA dan PMDN sebesar Rp30,1 triliun pada triwulan II tahun 2020. Itu menempati urutan pertama sebagai provinsi dengan realisasi investasi tertinggi se-Indonesia.
Dengan demikian, kata Benni, realisasi investasi PMA dan PMDN DKI Jakarta selama semester I tahun 2020 (periode Januari sampai Juni) mencapai Rp50,2 triliun atau berkontribusi 12,5 persen dari total realisasi Investasi PMA dan PMDN Nasional sebesar Rp402,6 triliun.
"Ini menunjukkan bahwa masih adanya geliat investasi di Ibu Kota meskipun di tengah Pandemi Covid19," ujar Benni.
Baca juga: Pernikahan "drive thru" jadi solusi di tengah pandemi
Baca juga: Antisipasi COVID-19, Polsek Kemayoran tes cepat seluruh pegawai
Kendati demikian, Benni menyampaikan terjadi penurunan realisasi investasi PMA DKI Jakarta sebesar 10,29 persen pada triwulan II tahun 2020 bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019. Hal ini disebabkan faktor pandemi COVID-19 yang melanda berbagai negara di dunia yang mengakibatkan dampak terhadap perekonomian global sehingga terjadi perlambatan kinerja investasi.
Hal sebaliknya terjadi pada realisasi investasi PMDN DKI Jakarta yang tetap menunjukkan performa positif pada triwulan kedua ini dengan mengalami kenaikan sebesar 10,49 persen bila dibandingkan dengan realisasi PMDN pada periode yang sama tahun 2019.
"Pencapaian ini merupakan bukti bahwa berbagai kebijakan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Bapak Anies Rasyid Baswedan saat pandemi COVID-19 menuju masyarakat sehat, aman dan produktif disambut baik oleh para investor dan tetap menciptakan lingkungan berusaha yang kondusif di Jakarta," tutur Benni.
Pemprov DKI Jakarta melalui DPMPTSP DKI Jakarta gencar melakukan promosi proyek- proyek potensial kepada para investor meskipun dilakukan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru mengikuti protokol pencegahan COVID-19.
Selain itu senantiasa menghadirkan inovasi layanan perizinan dan non perizinan yang memudahkan pelaku usaha untuk membangun bisnisnya di Ibu Kota.
Baca juga: Tes massal COVID-19 perkantoran Jakarta tanggung jawab perusahaan
Baca juga: Disnakertrans nyatakan 31 perkantoran ditutup akibat COVID-19
Paling Diminati
Benni merinci sektor usaha yang mencatatkan nilai realisasi investasi tinggi dan menarik minat investor dalam menanamkan modalnya di Jakarta.
Bagi investor PMA sektor usaha yang paling diminati adalah perumahan, kawasan industri dan perkantoran dengan nilai realisasi investasi sebesar, 308 juta dolar AS atau berkontribusi sebesar 36 persen dari total realisasi investasi PMA DKI Jakarta pada triwulan II tahun 2020.
"Sementara sektor usaha transportasi, gudang, dan telekomunikasi menjadi sektor yang paling diminati oleh investor PMDN, sebesar dari Rp6,6 triliun pada triwulan II tahun 2020," kata Benni.
Sementara data realisasi investasi PMA dan PMDN berdasarkan wilayah kota administrasi, paling tinggi berada di Jakarta Selatan dengan total realisasi investasi sebesar Rp13,5 triliun terdiri atas PMA sebesar Rp8,3 triliun dan PMDN sebesar Rp5,2 triliun.
Kedua, Jakarta Pusat dengan realisasi investasi sebesar Rp8,8 triliun terdiri atas PMA sebesar Rp1,7 triliun dan PMDN Rp. 7,1 triliun. Ketiga, Jakarta Utara dengan realisasi investasi sebesar Rp3,4 triliun terdiri atas PMA sebesar Rp936 miliar dan PMDN sebesar Rp2,5 triliun.
Keempat, Jakarta Barat dengan realisasi investasi Rp2,3 triliun terdiri atas PMA Rp430 miliar dan PMDN Rp1,9 triliun dan Jakarta Timur dengan realisasi investasi sebesar Rp2 triliun terdiri atas PMA sebesar Rp799 miliar dan PMDN Rp1,2 triliun.
"Kami terus melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menyusun strategi dan solusi penguatan iklim investasi di Jakarta," katanya.
Pihaknya aktif melakukan promosi dalam berbagai forum investasi yang diselenggarakan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru dalam upaya pencegahan COVID-19.
Baca juga: Kawasan perkantoran diminta segera atasi klaster pandemi
Baca juga: Mewaspadai klaster perkantoran
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020