Warga yang mengungsi akibat banjir bandang yang menerjang Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga kini belum kembali dan memilih bertahan sementara waktu di lokasi-lokasi penampungan pengungsian.Warga masih berada di pengungsian, karena selain rumah mereka hilang diterjang banjir, juga permukiman masih sedang dibersihkan oleh tim dari Basarnas, BPBD, TNI/Polri dan sejumlah sukarelawan LSM yang ada di lokasi itu
"Kebanyakan warga saat banjir mengungsi ke rumah penduduk dan juga ke beberapa titik seperti di SD Bala Keselataman dan hunian tetap (huntap) korban bencana gempa bumi yang terjadi pada 29 September 2018," kata Camat Kulawi, Rolly, Rabu di Sigi.
Ia menjelaskan warga masih berada di pengungsian, karena selain rumah mereka hilang diterjang banjir, juga permukiman masih sedang dibersihkan oleh tim dari Basarnas, BPBD, TNI/Polri dan sejumlah sukarelawan LSM yang ada di lokasi itu.
Pembersihan berbagai material yang dibawa banjir di lokasi permukiman penduduk di Desa Bolapapu, kata dia, sampai saat ini masih sedang dilakukan berbagai pihak.
Dia mengaku sejak terjadinya bencana alam banjir tersebut, banyak mendapat perhatian baik dari pemerintah, pihak terkait dan elemen masyarakat, termasuk para sukarelawan kemanusiaan yang ada di Sulteng, khususnya Kota Palu dan Sigi.
Dijelaskannya bahwa usai banjir bandang hingga kini mereka saban hari melakukan kerja bakti membersihkan permukiman penduduk dari berbagai jenis meterial banjir seperti batu-batuan dan juga kayu yang berserakan di lokasi penduduk.
Untuk membersihkan permukiman dari material banjir, kata dia, butuh waktu cukup lama, sebab kondisinya sangat parah.
Bahkan, lanjut dia, banyak rumah penduduk yang rusak karena dihantam banjir yang membawa material batu-batu besar dan pepohonan.
Selain personel gabungan dari berbagai pihak, bakti sosial juga dilakukan masyarakat setempat dan sekitarnya.
"Kalau akses jalan sudah terbuka dan kini bisa dilewati kendaraan," katanya.
Banjir bandang di Desa Bolapapu terjadi pada 8 Agustus 2020, tidak ada korban jiwa, kecuali puluhan rumah warga rusak berat,sedang dan ringan. Ada tiga unit rumah hanyut diterjang banjir.
Menurut Rolly berbagai bantuan untuk meringankan beban korban terus berdatangan ke posko bencana alam setempat.
"Namun yang paling mendesak dibutuhkan adalah air minum, sebab sumber air bersih dan jaringan pipa air di wilayah tersebut sudah rusak karena diterjang banjir bandang," katanya.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi, Asrul mengatakan petugas dari Dinas Sosial, BPBD dibantu TNI/Polri dan berberapa sukarelawan dari berbagai LSM hingga kini masih ada di lokasi banjir untuk membantu pemulihan pascabanjir, terutama membersihkan lokasi permukiman penduduk yang porak-poranda akibat bencana alam banjir bandang.
Desa Bolapapu selama ini sudah beberapa kali dilanda banjir bandang. Banjir badang yang terjadi pada Desember 2019 menelan korban jiwa dua orang dan ratusan rumah rusak.
Baca juga: Penyintas banjir bandang Kulawi-Sigi butuh bantuan pangan dan pakaian
Baca juga: Camat: Pengungsi korban banjir Kulawi butuh air dan selimut
Baca juga: BPBD: Sulteng masih dibayangi banjir
Baca juga: Masyarakat diminta jaga kelestarian hutan cegah banjir dan longsor
Pewarta: Anas Masa
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020