Yayasan Spririt Membangun Ukhuwah Islamiyah (Yasamu) optimistis masyarakat Badui Muslim yang tinggal di pemukiman Lembah Barokah Ciboleger Kabupaten Lebak bisa hidup mandiri melalui pelatihan kewirausahaan dan pendidikan.Kita kini mendatangkan tenaga ahli pertanian untuk meningkatkan kompetensi usaha mereka
"Kita kini mendatangkan tenaga ahli pertanian untuk meningkatkan kompetensi usaha mereka," kata Ali Zubir, seorang pendamping Yasamu saat menghadiri upacara HUT ke-75 Kemerdekaan RI di pemukiman masyarakat Badui Muslim di Lembah Barokah Ciboleger Kabupaten Lebak, Senin.
Tenaga ahli itu memiliki kewajiban membina dan melatih masyarakat Badui Muslim untuk meningkatkan produksi dan produktivitas sektor pertanian sehingga dapat menguntungkan usaha mereka.
Selama ini, ujar dia, kehidupan ekonomi masyarakat Badui mengandalkan dari hasil panen ladang dengan mengembangkan pertanian palawija, hortikultura dan pangan.
Karena itu, pihaknya berharap melalui pengembangan pertanian tersebut dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi petani Badui Muslim.
Selain itu juga pihaknya mengoptimalkan pelatihan kewirausahaan lebah madu dan bagaimana mereka bisa mengembangkan pemasaran secara online.
Saat ini, kata dia, penggunaan teknologi internet sangat strategis untuk dijadikan sarana pemasaran.
"Kami minta warga Badui Muslim itu dapat memanfaatkan pemasaran secara daring itu," katanya menjelaskan.
Menurut dia, kehadiran Yasamu menampung warga Badui Muslim dengan menyediakan hunian Klaster Arrohman, Klaster Arrohim, Klaster Arrojak dan Klaster Assalam di pemukiman Lembah Barokah Ciboleger untuk membangun ekonomi mereka agar lepas dari kemiskinan dan kebodohan.
Mereka masyarakat Badui Muslim harus hidup mandiri dengan mengikuti pelatihan kewirausahaan dan pendidikan.
Sebab, Yasamu memiliki tanggung jawab untuk membantu pemerintah dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan kebodohan.
Bahkan, dirinya mengapresiasi banyak warga Badui binaannya itu keluar dari pemukiman Badui Muslim di Lembah Barokah Ciboleger setelah mereka berhasil membangun ekonomi keluarga.
"Kami menyediakan hunian itu untuk warga Badui Muslim yang belum berhasil menoreh ekonomi dan pendidikan," ujarnya.
Ia mengatakan, masyarakat Badui Muslim, selain menerima pelatihan kewirausahaan dan pendidikan formal juga setiap hari mengikuti pengajian untuk meningkatkan pengetahuan ajaran Islam yang benar.
Disamping itu juga anak-anak mereka setelah lulus SMP dapat mengikuti pengajian hafidz Alquran di Klaster Assalam, juga belajar fikih, tauhid, ahklak, hadis dam kajian kitab gundul.
"Kami berharap masyarakat Badui Muslim bisa hidup mandiri dan keluar dari kemiskinan dan kebodohan itu," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Amin, seorang warga Badui Muslim mengaku bahwa dirinya kini menggeluti budi daya lebah madu yang berkembang dan bisa meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.
Keberhasilan itu, kata dia, dirinya setelah mendapat pembinaan dari Yasamu dan dipasarkan melalui paket daring.
"Kami bisa menjual produknya melalui daring mencapai Rp2,5 juta/hari," katanya.
Baca juga: Tetua adat: wisatawan kunjungi Saba Badui wajib protokol kesehatan
Baca juga: Lebak dukung "Wisata Badui" diganti "Saba Badui"
Baca juga: Bupati Lebak membagikan 5.000 sertifikat gratis
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020