• Beranda
  • Berita
  • Pertahankan polulasi rusa, Balai TN Rawa Aopa buat penangkaran

Pertahankan polulasi rusa, Balai TN Rawa Aopa buat penangkaran

18 Agustus 2020 10:35 WIB
Pertahankan polulasi rusa, Balai TN Rawa Aopa buat penangkaran
Penangkaran rusa (Cervus timorensis) di belakang Kantor Taman Nasional Rawa Aopa, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. (FOTO ANTARA/Harianto)

Saat ini di penangkaran rusa ada dua kandang sebanyak 30 ekor. Kita membuat kandangnya sealami mungkin dan kita pelajari bagaimana rusa ini bisa berkembang biak dengan baik, itu beberapa upaya kita

Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) di Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara terus berupaya mempertahankan populasi rusa timor (Cervus timorensis) dari kepunahan dengan membuat kawasan penangkaran di area taman nasional.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Balai TNRAW Benny E Purnama mengatakan saat ini sebanyak 30 ekor rusa berada di dalam kandang penangkaran yang ada di belakang Kantor TNRAW.

"Saat ini di penangkaran rusa ada dua kandang sebanyak 30 ekor. Kita membuat kandangnya sealami mungkin dan kita pelajari bagaimana rusa ini bisa berkembang biak dengan baik, itu beberapa upaya kita," kata Benny, di Konawe Selatan, Selasa (18/8).

Ia mengemukakan bahwa penangkaran tersebut dilakukan pihaknya sebagai upaya mempertahankan populasi rusa, dan ketika populasinya bertambah akan dilepasliarkan di habitatnya pada alam terbuka kawasan taman nasional.

Namun, diakuinya bahwa hingga saat ini upaya tersebut belum berhasil karena setiap anak rusa yang baru lahir mengalami kematian ketika berumur satu bulan.
 
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Balai TNRAW Benny E Purnama. (FOTO ANTARA/Harianto)


"Karena masih banyak kendala di sini, seperti penyakit kulit, kemudian mengalami kematian pada saat berumur beberapa bulan, itu penyebabnya karena terjadi perkawinan terus. Jadi tidak ada indukan baru selain perluasan area penangkaran atau kandang penangkaran," katanya.

Selai itun, kata dia, populasi rusa di Taman Nasional Rawa Aopa dari tahun ke tahun semakin berkurang karena banyak oknum-oknum yang melakukan perburuan.

"Saat ini Kepala Balai akhirnya mencoba untuk menggagas program pengembangan 'inbuilding' rusa di tempat yang baru dengan harapan kita bisa meningkatkan populasinya di penangkaran," demikian Benny E Purnama.

Baca juga: 300 hektare savana Taman Nasional RAW terbakar

Baca juga: Peresmian Pembangunan Pusat Penangkaran Rusa Timor

Baca juga: Warga ikut padamkan kebakaran hutan TNRAW

Baca juga: BKSDA Maluku lepasliarkan rusa timor ke Pulau Seram
 

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020