Lembaga Dakwah Islam Indonesia segera menggelar Rapat Pimpinan Nasional 2020 secara daring pada 19-20 Agustus 2020 untuk membahas suksesi kepemimpinan sejak Ketua Umum DPP LDII KH Abdullah Syam meninggal pada Juli 2020.membantu pemerintah dan kemajuan umat Islam, menjadi perhatian LDII dalam Rapimnas
Ketua DPP LDII Chriswanto Santoso dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan melalui Rapimnas 2020 akan dipilih pelaksana tugas ketum dan melanjutkan program kerja yang sudah dirancang.
"Keberlanjutan program LDII dalam membantu pemerintah dan kemajuan umat Islam, menjadi perhatian LDII dalam Rapimnas," kata dia.
Baca juga: LDII: Antisipasi COVID-19 setelah pesantren diizinkan beraktivitas
Menurut Chriswanto, pelaksana tugas ketum DPP LDII akan terpilih mendapat kewenangan untuk bertindak atas nama organisasi secara penuh. Rapimnas akan dilaksanakan secara daring sesuai protokol kesehatan.
"Akan ada 482 titik secara yang mengikuti Rapimnas secara online. Satu titik ada 5-10 orang. Kami sebelumnya mengundang Kementerian Kesehatan dalam webinar Ponpes Sehat. Dari webinar itu, kami dipandu soal protokol kesehatan untuk melaksanakan rapimnas," kata dia.
Baca juga: Ketum LDII Abdullah Syam tutup usia
Ia mengatakan Rapimnas LDII akan dihadiri kurang lebih dewan pimpinan wilayah provinsi dan 456 dewan pimpinan daerah kabupaten/kota dengan total peserta 2.500 orang. Kegiatan dilakukan pada 19-20 Agustus 2020.
"Pada momen ini banyak muswil di daerah-daerah yang membutuhkan tanda tangan pejabat ketua umum yang legal.
Chriswanto mengatakan tema Rapimnas 2020 "Kontribusi Berkelanjutan LDII untuk Indonesia Bangkit dan Maju" yang fokus pada program kerja delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa yaitu kebangsaan, pendidikan umum, pendidikan agama, teknologi dan kecerdasan buatan, kesehatan herbal, ekonomi syariah, pertanian dan lingkungan hidup serta energi terbarukan.
Dalam audiensi LDII dengan Kementerian Agama baru-baru ini, Menag Fachrul Razi menyambut Rapimnas 2020 tersebut dan memberi tanggapan positif.
Baca juga: Forkopimko Jaksel gandeng LDII kampanyekan silaturahim ormas virtual
Menag mengatakan membina umat adalah kewajiban bersama. "Maju mundurnya Indonesia pun sangat ditentukan oleh umat Islam karena merupakan umat terbesar di Indonesia," kata dia.
Untuk itu, kata dia, moderasi dalam kehidupan beragama sangat diperlukan agar tercipta Indonesia yang kondusif dan maju.
"Moderasi beragama sudah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah. Kami mengajak kawan-kawan agar moderat, bukan dalam agamanya. Namun cara berhubungan dengan teman-teman yang berbeda agama atau agama yang sama namun pandangannya berbeda. Saya dengan senang hati akan membuka Rapimnas LDII," kata dia.
Baca juga: LDII Kota Makassar komitmen mengurangi sampah di laut
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020