• Beranda
  • Berita
  • Saat musik, melukis, dan tari dalam satu panggung "Merdeka Berkreasi"

Saat musik, melukis, dan tari dalam satu panggung "Merdeka Berkreasi"

19 Agustus 2020 17:54 WIB
Saat musik, melukis, dan tari dalam satu panggung "Merdeka Berkreasi"
Saat musik keroncong, melukis dan menari tampil satu panggung (Istimewa)
Pertunjukkan musik keroncong tampil bareng bersama atraksi melukis di kanvas dan tarian siswa SMPN 13, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menghibur penonton dalam ajang Pentas Kemerdekaan Republik Indonesia dengan tajuk "Merdeka Berkeasi" di Taman Budaya NTB, Selasa (18/8).

Dua siswa SMPN 13 itu melukis pahlawan nasional asal NTB Tuan Guru Kyai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid sembari diiringi tembang keroncong dari grup Makro-C, yakni, Bendera, Pancasila Rumah Kita dan Medley lagu Sasak.

Sedangkan tembang instrumentalia keroncong menemani seni tari Langgam Zainuddin Abdul Madjid, "A Whole New World" dan Indonesia Jaya.

Baca juga: Paguyuban Pasundan NTB tampilkan seni degung dalam pentas kebangsaan

Atraksi perpaduan musik keroncong, melukis, dan tarian itu membuat kagum para audiens yang menyaksikan pertunjukan. Mungkin bisa dikatakan kegiatan yang pertama kalinya di Nusa Tenggara Barat.

Atraksi seni lukis dan seni tari itu disajikan oleh siswa dan siswi SMPN 13. Mereka tidak canggung untuk menunjukkan kreativitasnya di bidang seni lukis dan tari.

"Ya, merdeka dalam melakukan sebuah bentuk kreativitas dalam berkesenian. Tentu saja sebuah kemerdekaan dan kebebasan sepanjang tidak menyalahi dan melanggar adab, adat, serta agama," kata pendiri Makro-C yang juga pengajar di SMPN 13, Erwin S Quintyasmoro.

Disebutkan, Langgam Zainuddin Abdul Madjid adalah sebuah lagu yang sengaja diciptakan oleh seorang penggiat keroncong untuk mengenang dan dipersembahkan kepada seorang pahlawan nasional asal NTB, Tuan Guru Kiai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, pendiri Nahdlatul Wathan (NW). Lagu ini tercatat di Kemenkumham dengan nomor: 000178038.

Di akhir pementasan, semua penampil (penyanyi, penari dan pelukis) bersama-sama menyanyikan lagu dari Gombloh berjudul "Merah Putih" sembari mengajak penonton untuk ikut bernyanyi juga. Serta menyerahkan lukisan itu kepada Kepala Taman Budaya NTB, Lalu Abdul Manan.

Sementara itu, Kepala SMPN 13 Mataram, H Ahmad Saehu, SPd yang juga didampingi oleh Waka Slamet Nugroho SPd mengatakan dirinya bangga dengan anak-anak didiknya itu.

"Saya sudah menyaksikan pementasan tadi, benar-benar hal yang menggembirakan dan membanggakan," katanya.

Sementara itu, Kepala Taman Budaya NTB, Lalu Abdul Manan mengaku terkejut ada pementasan seni di Mataram yang menggabungkan tiga cabang seni, musik, tari dan lukis.

"Semua disajikan dengan apik dan berkualitas. Apalagi musiknya bergenre keroncong," katanya.

Baca juga: Festival Kentongan meriahkan peringatan HUT RI di Banyumas

Baca juga: SMA se-DKI Jakarta adakan pentas seni virtual pertama

Baca juga: Kemenparekraf gelar Pentas di Rumah, cara seniman berkarya saat wabah

Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020