"Waspada potensi peningkatan kecepatan angin di DIY tanggal 21 sampai 22 Agustus 2020," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Jumat.
Reni menjelaskan berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, terdapat perbedaan tekanan udara tinggi di sebelah barat Australia berkisar 1.024 milibar (mb) dengan tekanan udara rendah di sebelah barat perairan Sumatera berkisar 1.010 mb.
Baca juga: BMKG Aceh: Waspadai angin kencang
"Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan kecepatan angin di wilayah DIY," kata dia.
Ia mengatakan berdasarkan kondisi tersebut, BMKG Stasiun Klimatologi Sleman memprakirakan angin kencang di wilayah DIY pada 21-22 Agustus 2020 berpotensi terjadi di Kecamatan Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Kalasan, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Berbah, Prambanan (Kabupaten Sleman).
Berikutnya Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang, Sentolo, Kokap, Pengasih (Kulon Progo), Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Pleret, Piyungan, Jetis, Imogiri, Dlingo, Pandak, Bambanglipuro (Bantul), Gedangsari, Ngawen, Semin, Nglipar, Playen, Patuk, Paliyan, Semanu, Karangmojo, Tepus, Rongkop, Ponjong, Wonosari (Gunungkidul), serta Kota Yogyakarta.
Oleh sebab itu, Reni meminta masyarakat tetap waspada terhadap angin kencang yang diperkirakan memiliki kecepatan 40 sampai 49 km per jam.
"Angin kencang itu dapat menyebabkan seng atap rumah beterbangan, dahan pohon patah, baliho atau pohon atau tiang roboh," kata dia.
Baca juga: BMKG : Waspadai angin kencang di laut Raja Ampat
Baca juga: BMKG: Waspadai hujan disertai angin kencang di Jakarta
Baca juga: Hujan dan angin kencang ancam produksi padi siap panen di Sultra
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020