Album kedua band indie yang bertajuk “Places We Don’t Belong” ini, merupakan kado bagi Indonesia yang pekan lalu merayakan hari kemerdekaan.
“Iya gue ngerilis band ini emang sengaja saat HUT Kemerdekaan Indonesia tepatnya 17 Agustus kemarin, buat jadi kado HUT-lah,” kata Pemilik Label Shiny Happy Records, Eko Sutrisno saat dijumpai di Jakarta, Minggu.
Baca juga: Usung genre pop jazz, De Brothers siap ramaikan industri musik Indonesia
Baca juga: Gelombang indie era 2000-an melawan kejenuhan pop melayu
Dan menurut Eko selain itu Starry Eyed Cadet juga karena salah satu personilnya berasal dari Indonesia.
“Nah selain pas kemerdekaan kebetulan juga vokalis sekaligus gitarisnya Sally Jati ternyata dari Indonesia, jadi kayak berasa mempertemukan dua bangsa dalam kemerdekaan yang sama yaitu 'Pop',” tambahnya.
Alih-alih merilis album dalam platform digital atau compact disc, band indie ini merilis album barunya dalam bentuk kaset berisi sepuluh lagu yang menghadirkan nuansa Indiepop.
Band yang digawangi oleh Gil Castro (keyboards, vocals), Rex Padayhag (bass, vocals), Ron Songco (guitar, vocals), Rob Uytingco (drums, vocals), dan Sally Jati (guitar, vocals) ini dibentuk pada 2013 di San Fransisco, Amerika Serikat.
Bagi mereka pecinta lagu-lagu keluaran grup band Cinnamon, Trembling Blue Stars dan The Pains Being Pure at Heart, album ini tentunya cocok untuk dinikmati dalam perjalanan atau saat berkendara.
Baca juga: Shiny Happy Records hadirkan album kolaborasi Annemarie-Skittle Alley
Baca juga: Sentuhan pop manis Rafi Sudirman di lagu "When I'm All Alone"
Baca juga: Kallula butuh empat tahun siapkan debut solonya
Pewarta: Muhammad Adimaja
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020