Hal itu disampaikan Ridwan di Sungailiat, Ahad, menanggapi insiden tenggelamnya pengunjung pantai anggota Brimob Tanjung Gunung Bripka Manalu (45), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meninggal dunia karena terseret dan tenggelam saat menolong anaknya yang mengalami hal serupa.
"Diduga Bripka Manalu kehabisan nafas pada saat tenggelam, yang mengakibatkan meninggal dunia yang saat itu korban sempat di bawa ke Rumah Sakit Medika Stania Sungailiat," ujar Ridwan.
Kejadian sekira pukul 14.00 WIB, Bripka Manalu yang sedang berenang bersama keluarganya di Pantai Matras berusaha menolong anaknya yang terseret ombak, namun pada saat menolong anaknya, dia ikut terseret ombak.
Baca juga: Anggota Brimob Tanjung Gunung tenggelam di Pantai Matras
Baca juga: Basarnas cari seorang santri yang hilang terseret ombak di Tasikmalaya
Dia mengatakan, kondisi air laut di pantai Matras perlu diperhatikan oleh semua pengunjung saat hendak mandi, karena gelombang pasang dapat terjadi kapan saja tanpa diketahui terlebih dahulu.
"Jangan memaksa mandi di pantai kalau gelombang air laut sedang pasang atau yang bersangkutan tidak dapat berenang karena dapat berdampak fatal," ucapnya.
Ridwan mengatakan, Pantai Matras yang berada di wilayah kerjanya menjadi destinasi wisata pantai yang banyak di kunjungi masyarakat baik dari dalam kota maupun warga dari kota lain dalam provinsi Bangka Belitung.
"Pantai Matras banyak diminati masyarakat untuk berwisata karena pasir pantai putih dan indah, serta mudah dijangkau oleh masyarakat," katanya.
Menurutnya, ratusan bahkan ribuan orang dari berbagai daerah datang ke Pantai Matras untuk menikmati keindahan wisata alam pantai itu, dan pihaknya tetap berkoordinasi dengan pihak terkait guna memberikan pelayanan keselamatan kepada pengunjung.*
Baca juga: SAR temukan jasad wisatawan terseret ombak di Pantai Pasir Putih Lebak
Baca juga: Badan SAR Nasional Banten sisir wisatawan terseret ombak selatan
Pewarta: Kasmono
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
