Pencopotan dilakukan melalui rapat paripurna yang digelar Senin, di Gedung DPRD Gresik dan dipimpin langsung Wakil Ketua DPRD Gresik Nur Hamim, setelah sebelumnya diusulkan DPC PKB, yakni partai yang mengusung Gus Yani saat maju menjadi ketua.
"DPRD Gresik mempunyai waktu tujuh hari untuk berkirim surat ke Bupati Gresik, kemudian bupati melanjutkan ke gubernur," kata Nur Hamim kepada wartawan di Gresik.
Sebagai gantinya, Fraksi PKB mengutus H Abdul Qodir sebagai ketua DPRD Gresik yang baru berdasarkan SK DPP PKB nomor 3013/DPP/01/VII/2020 tentang Penetapan Perubahan Unsur Pimpinan DPRD Gresik.
Qodir mengaku siap direkomendasikan partai sebagai Ketua DPRD Gresik dan akan melanjutkan progam dari ketua lama yang dianggap sudah cukup bagus.
"Siap menjalankan amanah, yang jelas jabatan ini menjadi beban tersendiri bagi saya. Sebab banyak dari masyarakat Gresik secara umum memberikan harapan besar kepada kami yang di dewan," kata Qodir usai keluar dari rapat paripurna.
Baca juga: Legislator sebut Sekda jadi tersangka tidak ganggu pemerintahan
Baca juga: KPU Gresik tambah 64 TPS hindari kerumunan pemilih
Baca juga: Dirut PDAM Surabaya berhenti dari jabatannya maju Pilkada Surabaya
Menanggapi pencopotan itu, Gus Yani saat dikonfirmasi mengaku sangat menghormati proses demokrasi yang ada, dan dirinya sebelumnya juga siap mengundurkan diri dari Ketua DPRD Gresik untuk maju menjadi calon bupati dari PDI Perjuangan.
"Saya secara pribadi menghormati proses demokrasi yang ada, dan siap maju sebagai calon bupati karena adanya dorongan masyarakat yang ingin perubahan di Kabupaten Gresik," katanya.
Namun demikian, Yani menegaskan, pencopotan dirinya sebagai Ketua DPRD Gresik saat ini masih hanya sebatas de facto atau secara fakta, sedangkan secara de jure atau berdasarkan hukum dirinya masih menjabat sebagai Ketua DPRD Gresik sebelum turunnya surat dari Gubernur Jawa Timur.
Sementara itu, proses pergantian Ketua DPRD Gresik hingga menuju pelantikan diperkirakan memakan waktu satu bulan sampai turunnya keputusan dari gubernur.
Sebelumnya, rencana pencopotan Gus Yani sebagai Ketua DPRD Gresik sudah lama beredar di publik, kemudian diperkuat dengan turunnya rekomendasi dari PDI Perjuangan yang mendorong Yani maju sebagai calon bupati setempat.
Pilkada Kabupaten Gresik yang akan berlangsung Desember 2020, akan diramaikan dengan dua bakal pasangan calon, pertama pasangan Qosim-Alif (QA), kemudian pasangan Gus Yani-Aminatun (Niat).
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020