"Kasus yang ditangani beragam. Permasalahan anak setiap tahun semakin meningkat terlebih di masa pandemi COVID-19," kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Di masa pandemi, tercatat delapan persen anak terpapar COVID-19 dan dua persen anak kehilangan orang tua yang terpapar COVID-19.
Baca juga: KPPPA berharap pegiat PATBM cepat jangkau kasus anak
Baca juga: Mensos: Pekerja sosial ujung tombak program rehabilitasi sosial anak
Seiring dengan semakin meningkatnya kasus anak tersebut, Harry optimistis kehadiran Panti Sosial Asuhan Anak-Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (PSAA-LKSA) mampu berperan aktif dalam melakukan perlindungan terhadap anak Indonesia.
"Saya kembali mengingatkan visi misi dari Fornas PSAA-LKSA yang berkomitmen untuk merespons permasalahan anak, memenuhi hak anak dan melindungi anak-anak kita dari segala bentuk ketelantaran, eksploitasi, kekerasan dan diskriminasi," kata Harry.
Kemensos juga melakukan berbagai perubahan agar perlindungan terhadap anak menjangkau lebih luas. Kemensos menerapkan pendekatan berbasis keluarga, dengan harapan bahwa keluarga mampu memberikan pengasuhan terbaik pada anak-anaknya.
PSAA-LKSA sangat berperan penting dalam mendukung tumbuh kembang anak dalam keluarga. Bila hal itu dapat dilakukan, PSAA-LKSA bersama komunitas telah bertransformasi menjadi agen pengasuhan yang aktif.
Alternatif terakhir, Balai atau Loka Anak milik Kemensos, panti, LKSA/PSAA juga dapat memberikan layanan pengasuhan yang bersifat sementara. Kemudian anak perlu diupayakan agar sesegera mungkin kembali kepada keluarga atau mendapatkan pengasuhan alternatif.
Baca juga: Anak-anak di Baresos Antasena diberi motivasi Mensos
Baca juga: KPPAD Kepri terima pengaduan 76 kasus anak hingga Juli 2020
Ia juga memberi keyakinan akan membuka akses bagi anak agar mendapat program pemerintah lainnya.
"Kita pastikan juga anak dapat program prioritas pemerintah, seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dan Asisten Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yang akan digulirkan secara masif ke seluruh Indonesia," katanya.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020