76 tenaga kesehatan positif COVID-19 di Batam

31 Agustus 2020 15:08 WIB
76 tenaga kesehatan positif COVID-19 di Batam
Petugas medis dari tim gugus tugas COVID-19 melakukan pemeriksaan suhu tubuh sejumlah pedagang di Pasar Botania 2, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (15/5/2020). Pemeriksaan suhu tubuh ini dilakukan untuk mengetahui kesehatan para pedagang di sejumlah pasar tradisional sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/M N Kanwa/pras.

mereka tidak boleh makan bersama-sama di dalam ruangan tertutup

Gugus Tugas COVID-19 Kota Batam Kepulauan Riau hingga Senin mencatat total 76 orang tenaga kesehatan yang bertugas di sejumlah fasilitas kesehatan di daerah setempat terpapar virus corona.

Gugus Tugas menyebutkan pada Senin terdapat sebanyak 29 orang tambahan tenaga kesehatan yang positif COVID-19 bersama 17 warga kota lainnya, termasuk dua orang petugas administrasi yang bekerja di lingkungan rumah sakit.

Berdasarkan catatan Gugus Tugas, 29 orang tenaga kesehatan yang dinyatakan positif COVID-19 di Batam bertugas di RSUD Embung Fatimah dan RS Elisabeth Lubuk Baja yang tertular dari rekan di lingkungan tempatnya bertugas.

Selain itu juga terdapat masing-masing seorang tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Cate dan Puskesmas Sekupang.

Seluruh tenaga kesehatan itu masuk dalam klasifikasi asimptomatik.

Sementara itu, menanggapi banyaknya tenaga kesehatan, termasuk tenaga di puskesmas yang terpapar virus corona, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam mengingatkan seluruh masyarakat untuk menghindari makan beramai-ramai di tempat tertutup.

Baca juga: Kembali melonjak, 46 warga Batam positif COVID-19

Baca juga: 22 ABK Kapal Vietnam tes cepat COVID-19


"Saya sudah mengimbau ke anggota yang di puskesmas, ini bisa dipakai sebagai imbauan untuk masyarakat banyak, mereka tidak boleh makan bersama-sama di dalam ruangan tertutup," kata Didi.

Saat makan itu pasti masker penutup hidung dan mulut pasti dibuka.

"Belajar dari kasus kedai kopi di Korea Selatan, empat orang pramusajinya justru tidak ada yang kena, tetapi semua pengunjungnya kena, karena saat bekerja mereka (pramusaji) tetap mengenakan masker," kata dia.

Sedangkan pengunjung membuka masker saat makan dan minum.

"Dan memang sesuai dengan ranking risiko yang tinggi-tinggi itu adalah itu makan di restoran atau cafe di tempat yang tertutup atau menghadiri acara resepsi lain di ruang tertutup," kata Didi.

Baca juga: Kasus COVID-19 terus bertambah, 4 kecamatan di Batam zona merah

Baca juga: Empat Puskesmas di Batam ditutup karena COVID-19

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020