Menteri Sosial juliari P Batubara mengatakan realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasonal (PEN) di masa pandemi COVID-19 di Kementerian Sosial mencapai Rp65,52 persen.Yang sudah terealisasi sampai 1 September adalah Rp83 triliun atau sekitar 65 persen
"Dari total Rp600 triliun dana PEN, di Kemensos ada Rp127,146 triliun dana PEN. Yang sudah terealisasi sampai 1 September adalah Rp83 triliun atau sekitar 65 persen," kata Mensos dalam rapat kerja Komisi VIII DPR RI yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.
Juliari merinci realisasi program Kartu Sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp26,442 triliun dari pagu anggaran Rp43,119 triliun. Realisasi Program Keluarga Harapan (PKH) Rp29,139 triliun dari pagu anggaran Rp36,803 triliun.
Baca juga: Anggaran belanja Kementerian Sosial Rp92,817 triliun pada 2021
Realisasi bansos sembako khusus COVID-19 untuk 1,9 juta warga Jabodetabek mencapai Rp3,734 triliun dari anggaran Rp6,498 triliun. Untuk bansos tunai terealisasi Rp19,489 triliun dari anggaran Rp32,514 triliun.
Selain itu, Kemensos juga meluncurkan dua program bansos baru yaitu bansos tunai bagi sembilan juta KPM BPNT non PKH dan bansos beras bagi 10 juta KPM PKH.
Baca juga: 10 juta KPM PKH dapat 30 kg beras untuk Agustus-September
"Untuk bansos beras baru kita mulai distribusikan minggu ini maka untuk realisasi masih nol. Tapi kami yakin dalam tiga bulan ini bisa terserap," ujar Juliari seraya menambahkan bansos beras dianggarkan sebesar Rp4,506 triliun.
Sementara bansos tunai untuk KPM BPNT non PKH sudah terealisasi 100 persen sebesar Rp4,5 triliun.
Baca juga: Untuk perlindungan, Kemensos susun pedoman operasional ATENSI anak
Baca juga: Siswa madrasah di Garut kesulitan sekolah daring dibantu Kemensos
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020