Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melaporkan sebanyak 73 santri di salah satu pondok pesantren di daerah itu dinyatakan sembuh dari COVID-19 sehingga saat ini total santri yang sembuh dari infeksi virus corona jenis baru mencapai 83 orang.Alhamdulillah, data dari Dinas Kesehatan yang kami terima, santri yang dinyatakan sembuh terus bertambah dan kini mencapai 83 orang santri
"Alhamdulillah, data dari Dinas Kesehatan yang kami terima, santri yang dinyatakan sembuh terus bertambah dan kini mencapai 83 orang santri. Semua pihak terus berupaya agar dalam masa karantina ini kondisi santri terus membaik sehingga yang masa karantinanya telah selesai bisa segera dinyatakan sembuh," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Minggu.
Ia mengatakan, pihaknya terus memantau pelaksanaan masa karantina para santri, terutama pada sisi penanganan sosial, seperti pelaksanaan dapur umum yang setiap harinya menyediakan 18.000 porsi makanan untuk santri selama masa karantina.
"Kemarin (Sabtu, 5/9) siang saya meninjau ke sana lagi, semua relatif lancar. Tidak ada keterlambatan, semua makanan terkirim dengan baik untuk sarapan, makan siang, maupun makan malam, terima kasih untuk relawan, TNI/Polri dan seluruh pihak manapun yang bekerja keras untuk membantu penanganan COVID-19 di pondok pesantren," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dr Widji Lestariono mengemukakan bahwa penanganan secara medis di pondok pesantren terus dilakukan, dan petugas medis siaga di lokasi 24 jam untuk memantau pelaksanaan karantina maupun melakukan pemeriksaan kesehatan santri.
"Karantina terus berjalan, bahkan pemilahan santri juga telah dilakukan. Insha Allah, minggu depan santri-santri ini akan selesai menjalani masa karantina. Bagi yang tidak bergejala bisa segera dinyatakan sembuh," kata Rio, sapaan akrab dr Widji Lestariono.
Menurut Rio, pada hari ini juga dilaporkan penambahan 11 kasus baru COVID-19, dan sembilan di antaranya adalah hasil penelusuran kontak erat pasien positif sebelumnya.
"Sehingga jumlah kasus COVID-19 di Banyuwangi hingga hari ini tercatat 862 kasus, 182 pasien sembuh dan 18 meninggal dunia, serta masih dalam perawatan ada 662 orang," katanya.
Ia kembali mengingatkan akan adanya potensi klaster perkantoran, untuk mencegah hadirnya klaster baru COVID-19 protokol kesehatan perlu digalakkan, terutama di lingkungan kantor.
Menurut dia langkah-langkah menerapkan protokol kesehatan di dalam ruangan kantor, di antaranya memerhatikan jumlah orang dengan menyesuaikan ukuran ruangan, menjaga sirkulasi ruangan, mematikan pendingin ruangan bila perlu, serta tidak berlama-lama berada di ruangan.
"Maka dari itu, disarankan sebaiknya kalau rapat atau berkantor tidak terlalu lama di dalam satu ruangan yang tertutup," katanya.
Ia juga meminta warga untuk terus disiplin pada protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
"Meningkatnya kasus-kasus baru dalam beberapa minggu terakhir di Banyuwangi ini harus menjadi perhatian banyak orang untuk terus patuh pada protokol kesehatan. Pakai masker jika berkomunikasi dengan orang meskipun teman satu kantor," demikian Widji Lestariono.
Baca juga: Khofifah pastikan bantu santri positif COVID-19 di Banyuwangi
Baca juga: Bertambah 100 orang, positif COVID-19 di Banyuwangi naik 341 kasus
Baca juga: Tambah satu, pasien positif COVID-19 di Banyuwangi-Jatim naik 10 orang
Baca juga: Kabupaten Banyuwangi siapkan layanan publik hadapi era normal baru
Pewarta: Masuki M. Astro/Novi Husdinariyanto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020