Duo Jerman-Rusia yang tidak diunggulkan membuat kejutan karena keduanya belum pernah berkompetisi bersama sebelum US Open tahun ini. Mereka mematahkan servis lawan tiga kali dan memenangkan 79 persen poin servis pertama mereka selama pertandingan 80 menit di lapangan Arthur Ashe Stadium.
"Selalu istimewa menjadi pemenang di akhir pekan, khususnya selama dua minggu turnamen Grand Slam. Ini tidak pernah membosankan, aku tahu itu," kata Zvonareva, seperti dilansir Reuters.
Baca juga: Azarenka kunci tiket final US Open setelah singkirkan Serena WilliamsBaca juga: Naomi Osaka tundukkan Brady untuk melaju ke final US Open
Kemenangan tersebut menjadi gelar ganda Grand Slam pertama untuk Siegemund dan yang ketiga untuk Zvonareva, dengan dua gelar sebelumnya dibukukan pada US Open 2006 bersama Nathalie Dechy dan Australia Open 2012 bersama Svetlana Kuznetsova.
Siegemund/Zvonareva, sempat mengalahkan juara bertahan Elise Mertens/Aryna Sabalenka di perempat final.
Puas dengan hasil ini, Siegemund/Zvonareva mengatakan mereka sekarang akan mengalihkan fokus mereka ke French Open (Roland Garros).
"Ini bukan pilihan yang kami putuskan secara asal, kami bermain satu sama lain karena kami berdua merasa bisa saling melengkapi," Siegemund menyebutkan.
"Tapi komunikasinya harus benar-benar tepat, cara mempersiapkan pertandingan, bagaimana melakukan taktik. Semua itu kami lakukan dnegan sangat cocok," katanya menambahkan.
Baca juga: Pavic, Soares klaim gelar ganda putra US Open
Baca juga: ATP tambah empat turnamen pada kalender 2020
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2020