Unit Media Kantor Perencanaan Korporat DBKL dalam pernyataannya di Kuala Lumpur, Sabtu, mengatakan masalah tersebut diputuskan dalam Musyawarah Pengurusan Krisis Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur (CMCWPKL) semalam.
Menurutnya, keseragaman waktu operasi tempat perniagaan tersebut untuk memudahkan pemantauan bagi DBKL dan instansi-instansi lain.
Baca juga: Curhat pengusaha Indonesia di Malaysia, bertahan di tengah pandemi
Baca juga: Perusahaan Malaysia dukung laboratorium diagnosa COVID di Indonesia
DBKL telah merujuk kepada keputusan Musyawarah Majelis Keselamatan Negara (MKN) yang setuju mengizinkan operasi tempat perniagaan dilanjutkan hingga jam 02.00 pagi dalam tempo PKPP.
"CMCWPKL memutuskan waktu operasi tempat perniagaan di Kuala Lumpur masih tetap hingga jam 12.00 tengah malam bagi memudahkan pemantauan oleh DBKL dan lain-lain instansi," menurut pernyataan tersebut.
Sepanjang tempo PKPP, DBKL bersama instansi-instansi lain menjalankan pemantauan dan pemeriksaan terhadap kepatuhan standar operasional prosedur (SOP) terhadap 7.200 tempat perniagaan di sekitar Kuala Lumpur sebelumnya.
Hasil pemantauan yang dilaksanakan setiap hari mendapati tahap pemantauan SOP PKPP masih perlu ditingkatkan.
Sehubungan dengan hal tersebeut, DBKL memohon kerja sama para pemilik dan pengelola tempat perniagaan serta orang banyak supaya senantiasa mematuhi SOP yang ditetapkan pemerintah.
Sebelumnya Menteri Keamanan Malaysia, Ismail Sabri Yaakob mengumumkan waktu operasi kedai makan kini dilanjutkan sehingga jam 02.00 pagi setelah mendapat pengaduan pedagang yang pendapatan mereka terdampak akibat pembatasan waktu operasi.
Baca juga: Malaysia longgarkan 23 negara masuk negaranya
Baca juga: Klaster tahanan Imigrasi ditemukan di Malaysia
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020