Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Nizam mengatakan terjadi lompatan perguruan tinggi dalam berinovasi terutama pada masa pandemi COVID-19.Ide dan pengalaman diaspora di berbagai negara, harapannya diadaptasikan di dalam negeri
"Saatnya menjadikan Indonesia unggul dalam kedaulatan teknologi dan reka cipta, layaknya garuda yang terbang dengan sayap, paruh dan kakinya yang kokoh," ujar Nizam dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Nizam menyampaikan bahwa kiprah perguruan tinggi untuk berinovasi luar biasa. Terjadi lompatan transformasi digital yang sangat luas hingga lebih dari 4.500 perguruan tinggi di Indonesia.
Baca juga: Ditjen Dikti luncurkan logo Kampus Merdeka
Bahkan dalam kurun waktu empat bulan terakhir, kata dia, ada lebih dari 1.000 temuan reka cipta perguruan tinggi serta beberapa di antaranya sudah memasuki tahap produksi.
Apalagi jika adanya dukungan diaspora untuk mengalirkan simpul potensi karya reka cipta di berbagai belahan dunia serta transfer pengetahuan. Hal itu akan berdampak baik pada kedaulatan teknologi serta pondasi ekonomi yang kokoh.
"Ide dan pengalaman diaspora di berbagai negara, harapannya diadaptasikan di dalam negeri," kata dia lagi.
Baca juga: Ditjen Dikti gandeng Hutchison 3 Indonesia sedia kuota bagi mahasiswa
Sesditjen Dikti, Paristiyanti Nurwardani, menambahkan bahwa ekosistem reka cipta yang sedang digagas oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi akan terwujud dalam sebuah platform bernama Kedai Reka.
Platform Kedai Reka menjadi sarana untuk melakukan bentuk ekspresi Tridarma perguruan dan menjadi bagian dari kebijakan kampus merdeka.
Baca juga: Kemendikbud umumkan klasterisasi perguruan tinggi
Sehingga ke depannya berbagai karya penelitian para inovator perguruan tinggi tidak hanya selesai di laboratorium atau publikasi, melainkan menjadi karya reka cipta yang bermanfaat selama situasi dan pasca pandemi COVID-19.
"Kami sangat siap dan membuka kesempatan yang begitu luas bagi diaspora untuk berkontribusi bersama dalam platform ini," kata Paristiyanti.
Baca juga: "Kampus Merdeka" arahkan mahasiswa jadi penggerak transformasi
Pewarta: Indriani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020