"Sebagai bagian dari program tersebut, BPS Sulut melaksanakan Sensus Malam, sejak tanggal 15-16 September 2020, untuk mendata gelandangan dan tuna wisma di sejumlah pasar tradisional, pelabuhan, terminal dan pusat perbelanjaan di Manado," kata Kepala BPS Sulut Dr Ateng Hartono, di Manado, Rabu.
Dr Ateng Hartono mengatakan, sensus malam ini juga digelar serentak di seluruh Indonesia.
"Sensus malam ini kita gelar untuk menyasar tuna wisma, gelandangan dan warga yang mungkin saja belum terdata," kata Ateng.
Baca juga: BPS-Diskominfo Pangkalpinang lakukan sensus penduduk malam hari
Baca juga: Ratusan petugas sensus di Sumbawa Barat terlindungi BPJAMSOSTEK
Dia berharap melalui Sensus Malam bisa mencatat potensi penduduk yang ada. Seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) memiliki hak untuk dicatat," kata Ateng.
Khusus di Manado, petugas sensus bertolak dari kantor BPS Kota Manado di Bumi Nyiur.
Usai pengarahan singkat dari Ateng Hartono, pukul 23.00 WITA, rombongan petugas bertolak ke Pasar Pinasungkulan dan Pasar Bersehati.
SP 2020 ini terbagi dalam dua tahap, tahap pertama telah dilaksanakan Sensus Penduduk Online pada 15 Februari hingga 29 Mei 2020, sementara tahap kedua adalah Sensus Penduduk September 2020.
Seluruh petugas yang akan mendata masyarakat telah dibekali dengan protokol kesehatan COVID-19.
Sensus Penduduk dengan mendatangi rumah warga ini dilaksanakan tanggal 1-30 September 2020.*
Baca juga: BPS Sulut: Sambut baik kedatangan petugas sensus penduduk
Baca juga: Terbesar se-Indonesia, BPS Bogor terjunkan 3.145 petugas sensus 2020
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020