AS berencana paksakan sanksi PBB terhadap Iran

17 September 2020 17:45 WIB
AS berencana paksakan sanksi PBB terhadap Iran
Ilustrasi - Presiden Donald Trump pada Rabu (8/5/2019) memerintahkan sanksi baru terhadap Iran, kali ini menargetkan sektor logam industri. (ANTARA/Istimewa/pri.)

Tidak akan ada snapback, sanksi akan tetap ditangguhkan, JCPOA (kesepakatan nuklir) akan tetap berlaku,

Amerika Serikat, Rabu (16/9), mengatakan berencana menjatuhkan sanksi terhadap pihak-pihak yang melanggar embargo senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Iran.

Menurut Washington, sanksi itu tetap berlaku, alih-alih berakhir pada Oktober, seperti yang disepakati dalam perjanjian nuklir 2015.

Perwakilan Khusus AS untuk Venezuela dan Iran Elliott Abrams mengatakan Washington dapat menolak siapa pun untuk masuk ke pasar AS jika mereka berdagang senjata dengan Iran.

Teheran telah berkali-kali membantah tuduhan pemerintahan Presiden Donald Trump bahwa Iran berupaya mengembangkan senjata nuklir.

Trump pada 2018 menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir Iran dan menerapkan kembali sanksi-sanksi AS terhadap negara itu.

Baca juga: Iran sebut AS dipermalukan dengan penolakan proposal embargo senjata
Baca juga: DK PBB tolak resolusi AS untuk perpanjang embargo senjata Iran


Kesepakatan itu sendiri bertujuan membatasi kegiatan nuklir Teheran. Sebagai imbalan, Iran akan mendapatkan keringanan sanksi.

Washington juga mengatakan telah memicu penerapan kembali semua sanksi PBB terhadap Iran, yang akan berlaku akhir pekan ini.

Namun, pihak-pihak lain dalam kesepakatan nuklir, yakni Inggris, China, Prancis, Jerman dan Rusia, serta sebagian besar anggota Dewan Keamanan PBB menganggap AS tidak dapat memberlakukan kembali sanksi PBB.

"Ini seperti menarik pelatuk dan tidak ada pelurunya," kata seorang diplomat senior dari negara anggota Dewan Keamanan PBB, tanpa menyebut nama.

"Tidak akan ada snapback, sanksi akan tetap ditangguhkan, JCPOA (kesepakatan nuklir) akan tetap berlaku," katanya.

Sementara itu, Abrams ditanya wartawan apakah Washington "sekarang sedang membuat rencana konkret untuk menerapkan sanksi sekunder" agar embargo senjata terhadap Iran kembali diberlakukan.

"Ya, dalam banyak hal, dan kami akan mengeluarkan beberapa pengumuman selama akhir pekan dan lebih banyak pengumuman pada Senin dan kemudian hari-hari berikutnya minggu depan," jawabnya.

Para diplomat mengatakan hanya sedikit negara yang cenderung setuju menerapkan kembali sanksi PBB terhadap Iran.

Sebelumnya pada Rabu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan kepada wartawan, "Kami akan melakukan semua hal yang perlu kami lakukan untuk memastikan bahwa sanksi tersebut diberlakukan."

Presiden Iran Hassan Rouhani pada Rabu menggambarkan penolakan terhadap prakarsa Washington itu sebagai "kemenangan bangsa Iran dan kekalahan memalukan Amerika Serikat dalam menjalankan mekanisme snapback."

Sumber: Reuters

Baca juga: Permintaan 'snapback' AS tidak disambut konsensus DK PBB
Baca juga: Iran tingkatkan pengayaan uranium di tengah ancaman sanksi AS

Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020