Bantuan uang tunai tersebut diharapkan dapat meringankan beban penyandang disabilitas, terutama di masa pandemi COVID-19 karena penyandang disabilitas masuk dalam kelompok rawan penularan virus corona
Dinas Sosial Kota Yogyakarta tetap menyalurkan bantuan rutin tahunan berupa asistensi sosial bagi penyandang disabilitas, khususnya di masa pandemi COVID-19, setelah melakukan pencocokan data dan verifikasi di lapangan sehingga jumlah penerima berkurang signifikan.
“Penerima kami verifikasi ulang dan memastikan bahwa penyandang disabilitas ini sama sekali belum menerima bantuan sosial lainnya, termasuk bantuan sosial tunai dari pusat” kata Kepala Bidang Advokasi dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Yogyakarta Tri Maryatun di Yogyakarta, Jumat.
Setelah dilakukan “overlay” data dan verifikasi di lapangan, jumlah warga penyandang disabilitas yang sama sekali belum menerima bantuan sosial apapun hanya berjumlah dua orang.
Sebelumnya, Dinas Sosial Kota Yogyakarta mengalokasikan bantuan asistensi sosial untuk 225 penyandang disabilitas. Namun, sebagian besar sudah masuk dalam data penerima bantuan sosial tunai dari pemerintah pusat karena masuk dalam data warga miskin.
“Makanya, bantuan hanya disalurkan untuk dua orang ini. Awalnya ada lima yang masuk data verifikasi lapangan, tetapi setelah kami lakukan verifikasi faktual, hanya ada dua penyandang disabilitas yang belum menerima bantuan,” katanya.
Ia menjelaskan bantuan sosial tersebut diberikan selama enam bulan dengan sumber dana dari APBD Kota Yogyakarta. Nilai bantuan yang diberikan sebesar Rp300.000 per bulan dan akan diberikan selama enam bulan.
Bantuan tidak akan diserahkan dalam satu tahap tetapi dicairkan tiap dua bulan sekali secara tunai. “Bantuan sudah mulai kami berikan,” katanya.
Ia berharap bantuan uang tunai tersebut dapat meringankan beban penyandang disabilitas, terutama di masa pandemi COVID-19 karena penyandang disabilitas masuk dalam kelompok rawan penularan virus corona.
Sementara itu, jika ada penyandang disbilitas yang terkonfirmasi positif COVID-1 dan membutuhkan penanganan di selter, maka akan difasilitasi.
“Lantai satu shelter dimanfaatkan untuk penyandang disabilitas, lansia, dan ibu hamil. Ini untuk memudahkan mereka,” katanya.
Sebelumnya, terdapat dua penyandang disabilitas atau anak berkebutuhan khusus yang terkonfirmasi positif COVID-19 tetapi tidak menunjukkan gejala apapun.
“Keduanya menjalani isolasi di RS Pratama tetapi saat ini sudah dipulangkan ke rumah. Kami pun berusaha menyalurkan bantuan logistik untuk warga tersebut,” demikian Tri Maryatun.
Baca juga: Dampak pandemi, pencairan jadup disabilitas Yogyakarta akan dipercepat
Baca juga: Muhammadiyah kawal perencanaan pembangunan Yogyakarta berperspektif disabilitas
Baca juga: Dinsos Yogyakarta minta lansia diprioritaskan saat evakuasi bencana
Baca juga: Pemkot Yogyakarta alihkan kuota siswa disabilitas PPDB ke zonasi jarak
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020