"Hujan intensitas sedang hingga lebat, ada kilat atau petir, dan angin kencang pada siang, sore hingga malam hari berpotensi terjadi beberapa hari ke depan," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Selasa.
Ia menerangkan, kondisi cuaca yang terjadi tersebut akibat gangguan cuaca di lapisan atmosfer berupa belokan angin, dan terciptanya daerah konvergensi di sekitar provinsi paling barat Indonesia.
Kedua fenomena alam di lapisan atmosfer itu mengakibatkan pembentukan awan-awan konfektif cenderung tinggi, dan bisa meningkatkan potensi pembentukan awan-awan hujan sekitar wilayah di Aceh.
Baca juga: BMKG Aceh: Cuaca labil akibat gangguan di atmosfer Sumatera
Baca juga: BMKG: Potensi hujan lebat akibat pelambatan massa udara di Aceh
Kondisi cuaca dalam beberapa pekan terakhir melanda provinsi berjuluk "Serambi Mekkah" dipicu oleh kondisi atmosfer yang sedang labil, lalu diperkuat gelombang Rossby ekuatorial, dan adanya daerah konvergensi atau pertemuan angin.
"Hari ini kita perkirakan hujan dan angin kencang terjadi di Tripe Jaya (Kabupaten Gayo Lues), Aceh Selatan, Nagan Raya, Subulussalam, Aceh Barat, Aceh Singkil, dan Pulau Banyak (Aceh Singkil)," terangnya.
"Sedangkan esok hari (Rabu, 23/9), cuaca ekstrem melanda Aceh Selatan, Aceh Barat, Aceh Singkil, Aceh Barat Daya, Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar, Tangse (Kabupaten Pidie), dan Pidie Jaya," kata dia.
Kondisi cuaca ekstrem tersebut juga berdampak pada tingginya gelombang laut yang mencapai 4 meter di perairan Aceh.
"Gangguan cuaca itu dapat mengakibatkan gelombang tinggi mencapai 2,5 hingga 4 meter terjadi di beberapa wilayah perairan Aceh," tutur Zakaria.*
Baca juga: BMKG: Hujan landa Aceh dampak sirkulasi Eddy di barat Sumatera
Baca juga: BMKG Aceh: Sirkulasi Eddy akibatkan cuaca ekstrem dan gelombang tinggi
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020