• Beranda
  • Berita
  • Praktisi Kesehatan sebut Gorontalo tepat terapkan mini lockdown

Praktisi Kesehatan sebut Gorontalo tepat terapkan mini lockdown

1 Oktober 2020 10:15 WIB
Praktisi Kesehatan sebut Gorontalo tepat terapkan mini lockdown
Praktisi Kesehatan juga ketua Dewan Pakar Satgas COVID-19 IDI Provinsi Gorontalo, dr AR.Mohammad, SpPD, FINASIM. (ANTARA/HO)
Praktisi Kesehatan juga ketua Dewan Pakar Satgas COVID-19 IDI Provinsi Gorontalo, dr AR Mohammad, SpPD, FINASIM, menyatakan daerahnya sudah tepat menerapkan mini lockdown untuk menekan lonjakan kasus.

"Sejak wabah pandemi COVID-19 ini menular di Provinsi Gorontalo, saya telah menginisiasi atau mengusulkan konsep isolasi rumah tangga, dengan nama RT 1+4 yang sama penerapannya dengan mini lockdown," ujarnya, di Gorontalo, Kamis.

"Saat ini penerapannya perlu dilakukan secara serius untuk menekan laju peningkatan kasus positif COVID-19 di Provinsi Gorontalo," ujarnya.

Konsep ini sangat berbeda dari penerapan isolasi mandiri tanpa pengawasan, sebab terbukti banyak yang tidak patuh saat diharuskan melakukan isolasi mandiri di rumah saja.

Baca juga: Gubernur nilai karantina mandiri pasien COVID-19 tidak efektif

Baca juga: Penyelenggara Pilkada diimbau tes COVID sebelum hari pemungutan suara


Lebih rinci ia menjelaskan, isolasi RT 1+4, yaitu melakukan isolasi rumah tangga (RT) jika ada 1 pasien terkonfirmasi positif COVID-19, maka 4 RT terdekat pun harus melakukan isolasi total selama 14 hari.

Prinsipnya dari isolasi RT model 1+4 adalah mengisolasi secara total kepada 5 RT, mereka tidak bisa melakukan kontak dengan anggota RT lain selama 14 hari.

Jika hal ini dilakukan dengan benar dan disiplin, maka pasien yang positif dan tidak bergejala atau hanya gejala ringan, dapat sembuh sendiri dan tidak lagi menularkan kepada orang lain.

Dasar teorinya kata Mohammad, bahwa 1 pasien terinfeksi virus Corona, dapat menularkan kepada 4 orang lainnya.

Pelibatan pemerintah dan masyarakat desa pun sangat diperlukan untuk menerapkan metode ini.

Sebab diperlukan pengawasan dari pemerintah desa dibantu oleh aparat keamanan yaitu TNI dan Polri yang ada di desa, seperti Babinsa dan Babinkamtibmas.

Ditambah peran Puskesmas, sebagai upaya konkrit dalam pengawasan selama isolasi mandiri 14 hari.

Isolasi RT 1+4, kata Mohammad, memberi keuntungan maksimal dalam upaya memutus penularan COVID-19. "Empat keuntungannya," katanya.

Pertama, tidak mengganggu aktivitas perekonomian secara luas. Kedua, melibatkan partisipasi masyarakat secara langsung, baik masyarakat desa maupun kelurahan.

Ketiga, mampu mencapai efisiensi dalam pembiayaan, sebab pemerintah daerah pun wajib mengambil bagian dalam mengintervensi perekonomian masyarakat, yaitu dengan menanggung biaya hidup RT pasien positif COVID-19 dan 4 RT lainnya yang diisolasi selama 14 hari.

Anggaran yang diperlukan juga akan lebih sedikit, tambahnya.

Keempat, konsep RT 1+4 akan sangat efektif menekan penularan COVID-19 di Gorontalo.*

Baca juga: Provinsi Gorontalo belajar program duta wisata COVID-19 Sulsel

Baca juga: Warga tidak gunakan masker dihukum sapu jalan di Gorontalo

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020