"Generasi penerus bangsa ini harus mengetahui sejarah, agar bisa lurus menatap masa depan dan juga sebagai menginstropeksi diri," kata Erzaldi Rosman Djohan usai mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila secara virtual dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Pangkalpinang, Kamis.
Baca juga: MPR ajak komponen bangsa ingat perjalanan Pancasila
Ia mengatakan Hari Kesaktian Pancasila merupakan hari nasional dan diperingati setelah Peristiwa Gerakan 30 September atau yang lebih dikenal sebagai G30S.
Saat itu, otoritas militer dan kelompok terbesar menyebarkan kabar, insiden G30S merupakan usaha PKI mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis.
Pada masa itu, Pemerintah Orde Baru menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September/G30S PKI dan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
"Apapun alasannya negara kita ini harus tetap aman dalam dalam lingkungan dan pedoman hidup, yaitu Pancasila," ujar Erzaldi.
Baca juga: Ganjar: Tidak ada kompromi dengan pihak ingin ganti Pancasila
Menurut dia, pemerintah selalu menekankan kepada masyarakat sejak dini untuk hidup berdampingan dan memelihara harmonisasi negeri yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama.
Dengan keragaman ini, katanya, masyarakat harus tetap menjaga keharmonisan sehingga negeri kita ini akan aman jauh dan perpecahan.
"Pemahaman terus diberikan kepada masyarakat baik melalui pendidikan ataupun pertemuan-pertemuan bentuk khusus dalam rangka meningkatkan karakter kehidupan berbangsa dan bernegara kita dengan berpedoman kepada Pancasila," katanya.
Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2020 sendiri berlangsung dari Halaman Monumen Pancasila Sakti, Jakarta Timur, yang dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Dengan mengusung tema "Indonesia Maju Berlandaskan Pancasila", dalam upacara ini dilakukan pembacaan teks Pancasila oleh Ketua MPR RI, pembacaan pembukaan UUD 1945 oleh Ketua DPD RI, serta penandatangan dan pembacaan ikrar oleh Ketua DPR RI.
Baca juga: Presiden pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya
Pewarta: Aprionis
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020