Kolaborasi itu merupakan bentuk konkret pentingnya kerja sama pemerintah dan pihak swasta dalam mendukung program "Bangga Buatan Indonesia" dan ketahanan UMKM lokal, serta mendorong pergerakan roda perekonomian tanah air.
"Melalui kolaborasi ini, para pelaku UMKM lokal diharapkan akan memiliki keahlian dan wawasan baru untuk bertahan, bertumbuh, bahkan menjangkau pangsa pasar yang lebih luas dengan bantuan platform daring seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp," ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Mendag berharap rangkaian kegiatan dalam kerja sama ini tidak hanya bermanfaat untuk melengkapi para UMKM dengan ilmu-ilmu dan tips-tips praktis, tapi sekaligus dapat memberikan ide-ide segar.
"Dengan begitu, pelaku UMKM dapat meningkatkan produktivitas dan penjualan mereka melalui aplikasi digital dari Facebook," Mendag menambahkan.
Sebagai langkah awal kolaborasi, Kemendag dan Facebook menyelenggarakan pelatihan virtual Akademi Instagram untuk membantu para pelaku UMKM di seluruh Indonesia memaksimalkan penggunaan platform digital dalam mengembangkan usaha mereka.
Baca juga: Facebook hadirkan perpesanan lintas platform Instagram dan Messenger
Baca juga: Facebook Messenger tambah "Watch Together" untuk nonton bareng
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra menyampaikan, UMKM berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di banyak negara. Namun, saat ini mereka tengah menghadapi tantangan luar biasa.
"Pandemi COVID-19 menuntut mereka beradaptasi dan bertransformasi ke arah digital. Untuk itu, seluruh rangkaian kegiatan dalam kolaborasi ini diharapkan dapat menginspirasi dan membantu lebih banyak UMKM untuk menerapkan pendekatan digitalisasi dalam upaya tumbuh kembang usaha mereka," kata Syailendra.
Sementara itu, Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari menyampaikan, di tengah situasi pandemi, Facebook memahami bahwa beralih ke platform daring merupakan sebuah keniscayaan bagi para pelaku UMKM.
"Di sisi lain, kami juga menyadari bahwa adopsi digital bukan hal yang mudah untuk diterapkan karena masih banyak kelompok masyarakat yang belum dapat memaksimalkan penggunaan layanan digital," ujar Ruben.
"Untuk itu, kami senang sekali dapat berkolaborasi dengan Kemendag dalam meluncurkan serangkaian kegiatan yang bisa mendorong transformasi digital UMKM Indonesia," dia melanjutkan.
Dalam program kolaborasi yang berlangsung pada periode Oktober 2020 hingga Januari 2021 tersebut, akan dilaksanakan 10 kegiatan yang melibatkan pelaku UMKM, perwakilan perdagangan dan pegawai Kemendag.
Baca juga: Facebook izikan filter AR kreator di Messenger dan Portal
Baca juga: Facebook luncurkan fitur belanja "Shops" di Indonesia
Beberapa rangkaian kegiatan tersebut meliputi dua sesi pelatihan virtual Optimalisasi Sosial Media untuk pegawai Kemendag, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan Atase Perdagangan.
Ada pula kelas pelatihan dasar bagi UMKM lokal untuk go digital di masa adaptasi kebiasaan baru dengan memanfaatkan Facebook dan Instagram dalam berbisnis, serta sesi bincang bisnis inspiratif bersama Kemendag, perwakilan Facebook Companies dan seorang figur publik pengusaha.
Selain itu, akan dilakukan juga kelas pelatihan lanjutan seputar fitur Facebook dan Instagram Shops, Masterclass Facebook sebagai wadah diskusi dan saling berbagi inspirasi antara sesama pelaku UMKM di Facebook Indonesia Page, bazar virtual yang ditayangkan secara langsung (live) di Instagram.
Progam lainnya antara lain pelatihan Facebook Laju Digital bagi alumni Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI), serta Kolaborasi program #SheMeansBusiness dari Facebook, bersama Kemendag dan Femina untuk mengadakan pelatihan dan bincang-bincang virtual (virtual talk) bagi para perempuan wirausaha Indonesia.
Baca juga: Facebook matikan desain web lama bulan depan
Baca juga: Seperti Instagram, Facebook uji coba fitur "Shop"
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020