Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi penggunaan drone untuk pemupukan di lokasi food estate atau lumbung pangan sebagai bentuk penerapan mekanisasi pertanian di lahan seluas ribuan hektare.Ini traktor khusus dan dipakai, saya tanya tadi 1 hari bisa berapa hektare? operator traktor bilang 2 hektare. Ini adalah sebuah kecepatan karena yang akan kita kerjakan adalah sebuah hamparan yang sangat luas...
“Seperti yang kita lihat di sini tadi misalnya untuk pemupukan kita pakai drone, membajak sawah kita memakai traktor apung,” kata Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers setelah meninjau food estate Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng), Kamis.
Baca juga: "Food estate" siap ditanami, Mentan gunakan drone untuk tabur benih
Selain drone, di lahan food estate atau lumbung pangan itu juga digunakan traktor apung, sebuah traktor khusus yang bisa digunakan untuk membajak lahan 2 hektare dalam sehari.
Presiden menanyakan langsung kepada operator traktor yang sehari-hari menggunakan alat mekanik pertanian itu.
“Ini traktor khusus dan dipakai, saya tanya tadi 1 hari bisa berapa hektare? operator traktor bilang 2 hektare. Ini adalah sebuah kecepatan karena yang akan kita kerjakan adalah sebuah hamparan yang sangat luas sehingga dibutuhkan mekanisasi alat-alat modern, kecepatan, sehingga kecepatan itu betul-betul ada,” kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi: 30.000 ha "food estate" Kalteng dikerjakan tahun ini
Pada 2020 di Kabupaten Pulang Pisau, food estate yang dikembangkan seluas 10.000 hektare.
Sementara di Kabupaten Kapuas akan digarap seluas 20.000 hektare sehingga total lahan untuk food estate di Kalteng pada tahun ini mencapai 30.000 hektare.
“Kita juga di sini mengkombinasikan, di sawah ditanam padi, di pinggir ditanam jeruk, ada lagi di pinggir di sisi sini ada bawang merah, kelapa. Kita harapkan hasil yang dihasilkan bukan hanya padi tapi juga jeruk dan ada kelapa plus bawang merah,” kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi ingin di "food estate" Kalteng juga ada budi daya ikan
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020