• Beranda
  • Berita
  • BPBD : Penanganan jalan tertutup longsor hampir rampung 100 persen

BPBD : Penanganan jalan tertutup longsor hampir rampung 100 persen

11 Oktober 2020 17:44 WIB
BPBD : Penanganan jalan tertutup longsor hampir rampung 100 persen
Alat berat milik PUPR Cianjur, Jawa Barat, masih berupaya menyingkirkan material longsor yang menutup jalan antar kecamatan di Kecamatan Leles (Ahmad Fikri)

sebagian besar longsoran yang menutup jalan telah disingkirkan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat penanganan jalan tertutup longsor di tiga kecamatan, Cijati, Leles dan Agrabinta, hampir rampung 100 persen, saat ini tinggal pembersihan lumpur yang masih tersisa di pinggir jalan.

Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi Minggu, mengatakan selama lima hari terakhir, pihaknya bersama Dinas PU Binamarga Provinsi Jabar dan PUPR Cianjur, berupaya membuka kembali jalan desa dan kecamatan yang tertutup longsor yang terjadi lebih di 30 titik dengan panjang dan tinggi longsoran beragam.

"Hari ini sudah sebagian besar longsoran yang menutup jalan telah disingkirkan dan jalan sudah dapat dilalui kendaraan dari kedua arah. Tinggal pembersihan lumpur yang tersisa di pinggir jalan yang dilakukan alat berat dari kabupaten dan provinsi," katanya.

Selama penanganan, petugas mengalami kendala karena alat berat sulit mencapai jalan desa yang tertutup longsor di 15 titik karena akses jalan sempit, sehingga hanya satu alat berat milik PUPR Cianjur yang dapat sampai ke lokasi untuk membuka kembali jalan yang tertutup longsor dengan ketinggian dan panjang beragam.

Baca juga: BPBD : Penanganan bencana alam Cianjur selatan sudah 70 persen

Baca juga: BPBD Cianjur masih berupaya membuka jalan tertutup longsor


Pengamat Ruas Jalan Sukanagara-Sindangbarang UPTD Dinas PU Binamarga Provinsi Jabar, Bubun Bunyamin mengatakan lambatnya penanganan untuk membuka kembali akses jalan yang terutup longsor di puluhan titik dengan ketinggian mulai dari 8 centimeter hingga 3 meter dan panjang dari 80 centimeter hingga ratusan meter terkendala sempitnya jalan.

Sehingga alat berat milik provinsi ungkap dia, tidak dapat menembus lokasi, untuk menyiasati hal tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan petugas dan relawan untuk menggunakan alat berat jenis loader milik kabupaten yang berukuran kecil.

"Alat berat milik provinsi di fokuskan membuka jalan antar kecamatan yang dapat dilalui alat berat, selama lima hari akses jalan dari Cijati hingga Agrabinta sudah dapat dilalui, meski petugas sempat menemukan kendala untuk membuka akses dari Leles ke Agrabinta," katanya.

Perhari ini, tutur dia, jalan antar kecamatan Cijati-Leles dan Agrabinta sudah dapat dilalui kendaraan, meskipun landasan jalan masih licin karena lumpur yang masih tersisa. Pihaknya mengimbau pengguna jalan untuk ekstra hati-hati saat melintas.

"Kami juga mengimbau pengguna jalan untuk ekstra waspada, terutama saat hujan turun, longsor susulan rawan terjadi karena kondisi tebing di puluhan titik masih labil dan belum dilakukan penanganan maksimal," katanya.

Baca juga: Jalur utama Cianjur Selatan putus akibat longsor

Baca juga: Diterjang longsor, puluhan KK di Campaka-Cianjur mengungsi

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020