• Beranda
  • Berita
  • Temanggung galakkan pelatihan pegiat sampah rukun tetangga

Temanggung galakkan pelatihan pegiat sampah rukun tetangga

31 Oktober 2020 12:58 WIB
Temanggung galakkan pelatihan pegiat sampah rukun tetangga
Pelatihan pegiat sampah rukun tetangga (PSRT) di Desa Ketitang, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung. (ANTARA/HO - Humas Pemkab Temanggung)
Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menggalakkan pelatihan pegiat sampah rukun tetangga (PSRT) dalam upaya mewujudkan daerah bebas sampah plastik agar lingkungan menjadi bersih, tertata, dan lestari.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Temanggung Edi Purnomo menjelaskan program pelatihan PSRT dilaksanakan menyeluruh sesuai jadwal dan menjangkau ke semua desa di 20 Kecamatan.

Ia mengatakan pelatihan berjalan kontinyu dan berkelanjutan, dengan harapan menghasilkan kader-kader PSRT yang berkualitas dan tuntas dalam menangani persampahan.

"Pelatihan PSRT dilaksanakan di setiap desa bertujuan untuk membekali para penggiat sampah agar memperoleh wawasan dan pengetahuan yang cukup mengenai persampahan," katanya.

Baca juga: Pegiat: Asia Tenggara mesti larang impor sampah asing

Baca juga: Pegiat Lingkungan : Pemkab Garut abaikan sistem daur ulang sampah


Ia menuturkan dengan terbentuknya kader PSRT tersebut diharapkan bisa menggiatkan masyarakat di sekitarnya untuk mengelola sampah secara tepat, baik, dan benar.

Camat Jumo Tri Hestiningsih mengatakan diselenggarakannya pelatihan persampahan ini diharapkan dapat mencetak kader-kader penggiat sampah yang andal dan mumpuni.

"Dengan demikian persoalan sampah bisa tertangani dengan baik, sehingga tidak berdampak buruk bagi lingkungan hidup. Justru sebaliknya melalui penanganan dan pengolahan yang tepat jadikan sampah supaya mendatangkan berkah," katanya.

Anggota DPRD Kabupaten Temanggung Elinawati mengatakan permasalahan sampah merupakan permasalahan bersama baik pemerintah maupun masyarakat.

Oleh karena itu, katanya harus ada persamaan persepsi, langkah dan gerak agar penanganan sampah berjalan optimal.

Ia menyampaikan berkait hal tersebut masyarakat harus diberdayakan melakukan langkah nyata mengelola sampah dengan baik yakni tidak membuang sampah sembarangan, memilah dan memilih sampah yang sekiranya bisa didaur ulang menjadi barang berharga.

"Dengan demikian sampah bisa mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat," katanya.*

Baca juga: Pegiat nol sampah dukung amandemen Konvensi Basel

Baca juga: Pegiat berbagi kiat Ramadhan ramah lingkungan nol sampah

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020